Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi
proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi. Sejak usia dini,
anak anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca
beraneka ragam terbitan buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang
cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong
kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun
budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan
meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi
pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.
Saat ini terdapat 1328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit. Dalam rangka mempertahankan Industri Penerbitan Buku, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal, maka diperlukan suatu strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha atau entreprenur yang menjalankan bisnis.
Strategi 4P merupakan strategi pemasaran buku yang dapat diterapkan agar buku terjual laris. Berikut ulasannya.
PLACE
Pemilihan tempat yang strategis, tentu akan meningkatkan penjualan buku. Tempat yang strategis memudahkan untuk dijangkau, dikenal dan merupakan langkah strategis untuk menjaring pelanggan. Distribusi barang juga perlu diperhatikan untuk menjaga keterangan buku di lokasi penjualan. Karena akan percuma jika lokasi sudah strategis tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan barang yang memadai.
PRICE
Harga akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk. Saat menentukan harga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu letak geografis, frekuensi pembelian dan kebiasaan belanja masyarakat sekitar. Harga kompetitif akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi konsumen.
PRODUCT
Kualitas buku akan menentukan jumlah permintaan di pasar. Mutu buku yang bagus boleh dibandrol dengan harga yang tinggi sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan sebaliknya. Namun, jika mutu buku jelek dan harganya tinggi, maka akan menurunkan permintaan konsumen.
Mutu produk tidak melulu dilihat berdasarkan isi dari buku tersebut. Penjilidan, pengepakan, jenis kertas dan masalah lainnya boleh jadi menjadi bahan pertimbangan sendiri bagi konsumen sebelum membeli.
PROMOSI
Promosi yang baik adalah promosi yang tepat sasaran. Agar tepat sasaran, diperlukan kreatifitas. Selain itu konsistensi dan keaktifan dalam berpromosi juga penting dilakukan untuk mempengaruhi minat pelanggan.
(sumber : https://www.google.com/amp/s/penerbitdeepublish.com/empat-strategi-pemasaran-buku-terjual-laris/amp/)
Saat ini terdapat 1328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit. Dalam rangka mempertahankan Industri Penerbitan Buku, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal, maka diperlukan suatu strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha atau entreprenur yang menjalankan bisnis.
Strategi 4P merupakan strategi pemasaran buku yang dapat diterapkan agar buku terjual laris. Berikut ulasannya.
PLACE
Pemilihan tempat yang strategis, tentu akan meningkatkan penjualan buku. Tempat yang strategis memudahkan untuk dijangkau, dikenal dan merupakan langkah strategis untuk menjaring pelanggan. Distribusi barang juga perlu diperhatikan untuk menjaga keterangan buku di lokasi penjualan. Karena akan percuma jika lokasi sudah strategis tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan barang yang memadai.
PRICE
Harga akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk. Saat menentukan harga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu letak geografis, frekuensi pembelian dan kebiasaan belanja masyarakat sekitar. Harga kompetitif akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi konsumen.
PRODUCT
Kualitas buku akan menentukan jumlah permintaan di pasar. Mutu buku yang bagus boleh dibandrol dengan harga yang tinggi sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan sebaliknya. Namun, jika mutu buku jelek dan harganya tinggi, maka akan menurunkan permintaan konsumen.
Mutu produk tidak melulu dilihat berdasarkan isi dari buku tersebut. Penjilidan, pengepakan, jenis kertas dan masalah lainnya boleh jadi menjadi bahan pertimbangan sendiri bagi konsumen sebelum membeli.
PROMOSI
Promosi yang baik adalah promosi yang tepat sasaran. Agar tepat sasaran, diperlukan kreatifitas. Selain itu konsistensi dan keaktifan dalam berpromosi juga penting dilakukan untuk mempengaruhi minat pelanggan.
(sumber : https://www.google.com/amp/s/penerbitdeepublish.com/empat-strategi-pemasaran-buku-terjual-laris/amp/)
Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan
unik . Mengapa demikian? hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang
diterbitkan. Sebagai contoh Penerbit ANDI Offset yang telah menerbitkan
32 katagori produk buku yaitu Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian,
Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks, dll. Dari jenis
jenis katagori buku tersebut, kita akan melakukan pemetaan berdasarkan
segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan.
Strategi pemasaran buku pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
meliputi :
1. Faktor Mikro , yaitu perantara,
pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro yaitu
demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Saat ini Penerbit ANDI Offset dalam menjalankan pemasaran buku
menggunakan kedua faktor tersebut. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset
termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya yang telah mencapai 40 tahun
dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang di
kelompokkan menjadi 32 katagori.
Berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro di atas, strategi pemasaran
buku yang digunakan oleh Penerbit ANDI Offset dibagi menjadi dua strategi yaitu
:
1) Strategi Pemasaran Buku
Serangan Udara.
a. Pemasaran buku lewat
Online
Saat ini yang sedang
ngetren dan gencar di dunia maya yaitu berpromosi lewat Online melalui website
dan media sosial lainya. Kalau kita sudah mempunyai produk buku yang jenis
katagorinya banyak maka langkah awal kita harus buat website. Dengan
mempunyai website ini kita dapat merencanakan promosi dalam melancarkan
penjualan buku. Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktif
untuk terus promosi, supaya kita dapat menyebarkan informasi produk secara
masif kepada target pasar potensial, mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan
konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga, menjaga kesetabilan
penjualan saat kondisi pasar lagi lesu, menaikkan penjualan dan profit, membandingkan
dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing, membentuk citra produk
dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan, serta mengubah tingkah laku,
persepsi dan pendapat konsumen. Media Online yang digunakan untuk promosi dan
penjualan buku dapat berupa telepon, WA, sms, email, dll.
(sumber : kompasiana.com)
b. Pemasaran Buku Lewat
Komunitas
Kita tentunya memiliki
komunitas masing-masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas
dan relasi, maka gunakanlah jaringan komunitas ini untuk sarana promosi dan
penjualan buku. Penjualan lewat komunitas biasanya akan lebih efektif dan
efisien asal kita proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta
dapat menjaga integritas pribadi kita.
2) Strategi pemasaran buku
serangan Darat
Untuk menguasai seluruh
wilayah nusantara dalam penetrasi pasar buku, kita harus melakukan pemetaan
wilayah dengan membuka cabang di tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat
baik. Penerbit Andi sendiri telah mempunyai 43 cabang di seluruh wilayah
nusantara, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut. Strategi
pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar
yang kita tuju , antara lain :
a. Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu
memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar
sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok
rutin di toko buku maka kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku
ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi
Modern, dan Toko Buku Tradisional.
Kenapa kita perlu
petakan jenis toko buku tersebut, hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku
tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda. Contoh toko
buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan Toga Mas
Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan
teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya. Adapun
toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem
administasi penjualan per toko. Sedangkan Toko Tradisional biasanya sistem
transaksinya masih manual .
Untuk itu saluran toko
buku tersebut masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan
sistem titip jual, kecuali toko buku tradisional yang diberlakukan kredit dan
jual putus.
(sumber : cnnindonesia.com)
Strategi Promosi di toko
buku Modern yang dapat kita lakukan, antara lain :
· Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol
· Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X
Banner
·
Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau
periode tertentu.
· Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program
Ramadhan, Program TAB, Program TAM , dll )
· Penulis dapat membantu menjualkan bukunya dan pihak Penerbit akan
memberikan Rabat buat penulis.
b. Directselling
Pemasaran Buku melalui
Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita
terbitkan yaitu buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping
untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK), buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua
mata kuliah, serta buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK, Perguruan
Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis
katagori tersebut diatas maka Industri Penerbitan buku melakukan terobosan
pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .Tugas Tenaga Penjual /
sales tersebut diberikan target sesuai maping areanya masing-masing yaitu :
· Kunjungan langsung ke tiap sekolah
·Kunjungan langsung ke setiap kampus
· Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus,
Perpustaan Daerah dll.
Dengan kunjungan
langsung tersebut diharapkan dapat membangun hubungan yang baik dengan pihak
Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll sehingga dampaknya hasil penjualan
buku dapat meningkat.
c. Melakukan Event
Event
Aktif dalam melakukan
event-event seperti event Pameran buku, seminar, workshop, Tryout, dan
sebagainya.
(sumber : foto.tempo.co)
Masing-maing strategi
yang diterapkan, terdapat kelebihan dan kekurangannya, antara lain:
· Serangan Darat lebih banyak menghasilkan karena langsung ketemu dgn
konsumen apalagi pasar buku teks utama yg kita pasarkan. Konsumen biasanya
lebih senang tatap muka langsung dan dapat melihat sampel produknya. Kekurangan
serangan darat, dibutuhkan tenaga penjual tentunya ada biaya operasional
dan butuh waktu dalam follow up.
· Adapun serangan udara, kelebihannya bisa menekan biaya
operasional, informasi produk cepat sampai ke konsumen dan promosi bisa
tersebar secara masif lewat online ini. Kekurangan nya : konsumen di indonesia
belum terlalu percaya atas informasi produk yg diterima, ada rasa takut
barangnya tidak sesuai dgn peranannya , konsumen masih dikenai ongkir .
Bagi penulis pemula, jika naskahnya dinyatakan diterima dan diterbitkan
oleh penerbit skala nasional seperti Penerbit Andi, tentunya kami akan lakukan
langsung memakai dua strategi pemasaran tersebut. Tetapi bila penulis
tersebut menerbitkan sendiri atau tidak melalui Penerbit, maka dapat
melakukan strategi pemasaran buku serangan Udara di point 2 (komunitas dan
gunakan media sosial secara mandiri) .
Penulis yang tulisannya dinyatakan diterima dan akan diterbitkan oleh penerbit
Andi, maka akan mendapatkan hak Royalti 10% dari total nilai transaksi terjual.
Kalau di penerbit Andi rata-rata diberikan Royati per 6 bulan terhitung sejak
buku telah terdistribusi dan di tandatangani perjanjian kedua belah pihak
(antara penulis - penerbit). Penulis juga akan mendapatkan bukunya sebanyak 3 eksemplar
serta potongan harga sebesar 30%.
Kriteria tulisan yang dapat diterima dan layak terbit oleh penerbit Andi
yaitu:
1.
Aspek Ideologis
Apakah topik
bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, apakah topiknya akan meresahkan
kondisi masyarakat seperti: politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri,
dll.
2.
Aspek Keilmuan :
·
Apakah topik yang dibahas merupakan topik baru bagi masyarakat, dan apakah
masyarakat sudah siap menerima topik tersebut?
·
Apakah naskah tersebut gagasan asli atau jiplakan?
·
Terkait dengan akurasi data maka diperlukan sumber daftar pustaka yang
lengkap.
3.
Aspek Penyajian:
·
Apakah sistematika kerangka pemikiran baik sehingga alur logika pemaparan
mudah dipahami?
·
Bahasa yang digunakan apakah komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan
sasaran pembaca?
·
Apakah cara penulisannya sudah benar, yaitu menggunakan tata bahasa dan
ejaan yang baku?
·
Kelengkapan naskah secara fisik seperti kata pengantar, daftar isi,
pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar, tabel, lampiran, index, daftar
pustaka, sinposis, apakah sudah lengkap?
·
Pengetikan menggunakan media dan alat apa, apakah tulis tangan, diketik
manual, ketik komputer menggunakan software tertentu?
·
Mutu gambar, tabel dan objek lain yang dipasang (capture) apakah layak atau
masih harus diperbaiki lagi?
·
Apakah urusan perizinan penggunaan gambar tertentu, izin terjemahan, izin
pengutipan dll. sudah diselesaikan?
4.
Aspek Pemasaran:
·
Apakah tema naskah mempunyai pangsa pasar jelas dan luas sehingga buku akan
dapat dan mudah diterima pasar?
·
Apakah naskah memiliki selling point atau potensi jual tertentu, seperti
judul, keindahan, bahasa, kasus aktual, dsb?
·
Apakah ada buku sejenis yang beredar dan telah diterbitkan? Apa kelebihan
naskah tersebut dibandingkan dengan buku lain?
5.
Aspek Reputasi Penulis:
·
Apakah penulis adalah tokoh, praktisi, dosen yang sangat diakui
kepakarannya oleh masyarakat luas?
·
Apakah buku-buku yang pernah diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan
pemasaran yang baik?
Dari kelima aspek diatas, tetap yang dijadikan pertimbangan suatu naskah
layan terbit adalah potensi pasar.
Selanjutnya, naskah buku yang dinyatakan layak cetak, akan dicetak sesuai
dengan aturan internal masing-masing penerbit. Format buku yang akan dicetak
terdiri dari beberapa ukuran yaitu ukuran besar, standar, kecil, atau buku saku
serta format spesial. Penentuan format ini akan berpengaruh terhadap ketebalan
buku dan kedalaman materi yang kita inginkan.
Format buku di Penerbit Andi:
·
Format Besar : 20 cm x 28 cm, 21,5 cm x 15,5 cm
·
Format Standar : 16 cm x 23 cm, 11,5 cm x 17,5 cm
·
Format Kecil : 14 cm x 21 cm, 10 cm x 16 cm
·
Format Khusus : 10 cm x 18 cm, 13,5 cm x 7,5 cm
Biasanya banyak penulis tidak pernah memperhatikan format ini sehingga saat
dilakukan pengaturan layout dan setting, beberapa bagian buku menjadi tidak
sesuai dengan maksud Penulis. Ketidaksesuaian tersebut contohnya: proporsi
gambar yang tidak benar, pemotongan kata yang tidak tepat (terutama pada
listing program pada buku pemrograman), dan ketebalan buku yang tidak proporsional.
Pada akhirnya, yang
terpenting dari pemasaran buku adalah keaktifan dari penerbit dan penulis itu
sendiri untuk mempromosikan buku yang di jual melalui berbagai macam media yang
ada baik online maupun offline.
Ayo pasarkan buku setelah terbit dan kuasai teknik pemasaran buku
BalasHapusLaya sumber ya bu..
BalasHapus