Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Sinopsis BUKU JURUS JITU MENULIS & BERPRESTASI

"Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca" Tidak mudah memang. Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Menulis juga merupakan sarana mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Menulis di buku diary, itu adalah hasil mengungkapkan perasaan, begitupun juga menulis di media sosial merupakan curahan isi hati dan pikiran yang dibahasakan. Ini berarti semua orang pastilah bisa menulis. Seseorang dapat dengan lancar berbicara tanpa harus berpikir terlebih dahulu, sementara ketika menulis, sangat susah  pengungkapannya.  Padahal esensi keduanya sama, yaitu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Alasannya adalah karena pembiasaan. Selain itu, alasan sese

Buku KIAT PRAKTIS MENULIS MODUL BERBASIS RISET

Semua orang yang lulus kuliah pasti mempunyai sebuah karya ilmiah. Ya, minimal skripsi. Namun, ketika ujian skripsi telah dilakukan, palu kelulusan sudah diketuk, skripsi telah terjilid rapi, dia hanya menjadi pajangan di perpustakaan kampus. Mungkin beberapa mahasiswa tingkat akhir masih tertarik untuk membacanya, sekedar mencari referensi untuk tema yang sama. Namun, pembaca setia skripsi masih terbatas untuk kalangan mahasiswa saja. Informasi yang dihimpun di dalamnya belum dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Meskipun sekarang tersedia skripsi online, tetapi tidak semua dapat mengakses internet dengan mudah. Kendala jaringan menjadi masalah utama. Jika sudah demikian, harus dicarikan alternatif solusi agar jendela ilmu ini dapat dinikmati tidak hanya satu dua kalangan, tetapi banyak kalangan.  Ada satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat skripsi tersebut menjadi sebuah buku. Jika sudah menjadi buku, tidak hanya terbatas kalangan mahasiswa saja yang dapat mengkonsumsin

Potret Pendidikan di Pedesaan selama Pandemi

Pulang ke tanah kelahiran kali ini membawa sedikit cerita. Kudus, salah satu kota di provinsi Jawa tengah adalah tujuan saya. Kota kretek sebutannya. Banyaknya pabrik rokok menjadikan kota ini mendapatkan sebutan seperti itu. Desa Besito Kauman adalah desa kelahiran saya. Hanya sekitar 5 km dari pusat kota Kudus. Tidak jauh memang dari pusat kota. Namun, lingkungan desa memang jauh beda dari kota. Masih banyak ditemui sawah disana-sini. Sungai-sungai kecil juga ada. Jauh lebih asri lebih tepatnya. Meskipun suasana pedesaan tetapi listrik, air, sinyal HP dan internet relatif lancar disini. Desa rasa kota kalau kata saya.  Selain kondisi lingkungan yang berbeda, tingkat pendidikan dan mata pencaharian warga di desa saya berbeda dengan kota. Masih banyak warga yang belum mengenyam bangku perguruan tinggi. Maksimal hanya sampai SMA. Mata pencahariannya juga beda. Masih banyak yang bekerja sebagai buruh tani, buruh pabrik, pekerja bangunan dan pekerjaan non formal lainnya. Meskipun begitu,

Terpaksa Lalu Terbiasa

Menghadapi tahun ajaran baru, banyak hal yang perlu dipersiapkan. Apalagi dengan kondisi yang spesial di tahun ajaran ini, persiapan yang matang sangatlah diperlukan. Pandemi yang belum berakhir, membuat banyak guru mengeluarkan segala daya upaya untuk mempersiapkan pembelajaran yang seideal mungkin guna memfasilitasi anak didiknya. Entah itu daring atau luring, yang terpenting adalah hak siswa akan pendidikan dapat terpenuhi selama pandemi.  Di sekolah yang terletak di zona hijau, bapak ibu guru dapat sedikit bernafas lega karena diperbolehkan untuk dapat berjumpa lagi dengan anak didiknya. Hal ini akan mempermudah penyampaian pembelajaran. Guru dan siswa dapat bertatap muka langsung dan pembelajaran juga dapat  dilakukan secara langsung. Meskipun terbatas waktunya, namun sangatlah cukup untuk memenuhi hasrat siswa untuk mendapatkan pembelajaran langsung dari gurunya.    Lain halnya dengan sekolah yang ada di zona merah. Para guru dan siswa harus bersabar dan menahan diri untuk dapat

ASSESSMEN MERDEKA BELAJAR, SEPERTI APA?

Konsep merdeka belajar yang diusung oleh bapak menteri pendidikan dan kebudayaan, bapak Nadiem Makarim, memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Apalagi beberapa kebijakan yang diusulkan, dinilai suatu gebrakan tersendiri pada dunia pendidikan. Ujian nasional misalnya. Dalam konsep merdeka belajar, ujian nasional akan digantikan oleh Asessmen  Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Asesmen ini menekankan kemampuan penalaran literasi dan numerik yang didasarkan pada praktik terbaik tes PISA. Berbeda dengan UN yang dilaksanakan di akhir jenjang pendidikan, asesmen ini akan dilaksanakan di kelas 4, 8, dan 11. Hasilnya diharapkan menjadi masukan bagi sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya sebelum peserta didik menyelesaikan pendidikannya.  Yang menjadi persoalan adalah bagaimana bentuk tes dan cara penilaian pada asessmen tersebut. Tentunya ini harus dapat mewadahi berbagai macam kemampuan yang diharapkan pada konsep merdeka belajar. Sebelum dibahas lebih lanjut, ki

POLEMIK SYARAT USIA PADA PPDB

Penerimaan  peserta didik baru tahun ini memang beda. Sistem online masih diterapkan untuk menekan angka kerumunan. Selama masa pandemi, memang segala kegiatan yang melibatkan banyak massa, sangat dibatasi. Upaya ini dilakukan agar tidak semakin banyak warga yang terjangkit Covid 19. Namun, bukan itu yang akan dibahas. Melainkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta didik baru sebelum mendaftar di sekolah tujuannya.  Sistem zonasi masih mewarnai persyaratan PPDB tahun ini. Pemerataan jumlah siswa berprestasi adalah pertimbangan nya. Agar tidak ada lagi sekolah unggulan ataupun non unggulan. Semua sekolah sama rata. Ada siswa yang biasa saja, tapi banyak juga siswa yang berprestasi. Dengan zonasi, siswa berprestasi tidak lagi terkumpul hanya pada beberapa sekolah tertentu saja. Disamping itu, menekan angka kemacetan adalah salah satu harapan penggunaan sistem zonasi. Harapannya, semakin dekat jarak rumah siswa  dengan sekolah, maka siswa hanya perlu jalan kaki atau naik angkutan

ASYIK SFH DENGAN PROJECT BASED LEARNING

Bapak ibu guru semua, persiapan apa yang sudah kita lakukan untuk menyambut tahun ajaran baru ini. Dimana di tahun ajaran ini sangatlah berbeda dan spesial dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya. Situasi yang tidak terduga muncul di tengah asyiknya kegiatan kita bersama anak didik. Pandemi Corona membuyarkan segala rencana yang telah ada. Siswa harus belajar dari rumah, guru mengajar dari rumah, semua aktivitas KBM pun dilakukan dari rumah. Di awal pandemi, mungkin kita sebagai guru masih menggunakan apa yang ada untuk melakukan proses pengajaran dari rumah.  Perubahan pola pembelajaran yang serba mendadak, menjadikan segala perencanaan dilakukan apa adanya dan sebisanya. Akhirnya, KBM di awal pandemi terasa tidak maksimal baik pelaksanaan dan pencapaian kompetensi pembelajaran. Hari ini, Bu Farrah Dina, founder tangga edu akan menyampaikan model pembelajaran yang efektif selama pandemi. Pembelajaran ini dapat digunakan oleh para guru untuk melakukan KBM semasa pembelajaran dari r

CARA ASYIK BELAJAR SAINS DI MASA PANDEMI

SAINS.. kata pertama apa yang terlintas di benak kita jika mendengar pelajaran ini. Pastilah kita berpikir susah, menakutkan, membosankan, dan kata negatif lainnya. Jarang sekali ada yang berpikir bahwa pelajaran sains mudah dan menyenangkan. Hanya beberapa orang saja yang menganggap ilmu sains menyenangkan. Selebihnya, pelajaran ini pasti menjadi momok, salah satu pelajaran yang sukar diikuti ketika di sekolah. Padahal, jika dilihat lebih jauh, sains selalu ada di sekitar kita. Ilmu sains sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita bernafas, kita makan, kita berkendara, dan aktivitas lainnya, selalu berhubungan dengan sains. Bahkan, barang-barang di sekitar kita, juga terbuat dari aplikasi ilmu sains.  Meskipun begitu, belajar sains tidaklah semudah yang dibayangkan. Hal ini karena, belajar sains adalah belajar partikel-partikel penyusun materi dan sifatnya yang tidak terlihat dengan kasat mata. Begitupun juga aplikasinya. Tidak dapat dipelajari jika hanya berdasar

TIPS MEMBUKUKAN HASIL RESUME PELATIHAN

Jika dulu kita mendengar kata webinar atau kulwap, pasti sangat asing di telinga kita. Karena tidak dapat dibayangkan, apa bisa pelatihan/workshop/seminar yang dilakukan secara online baik dari YouTube atau WA? Namun, di tengah pandemi seperti sekarang, dimana kerumunan sangatlah dilarang dan masyarakat masih haus akan keilmuan, pelatihan secara online adalah solusi dari permasalahan ini. Saat ini penyelenggaraan webinar sedang digandrungi oleh banyak pihak. Baik yang pelaksanaannya dilakukan oleh instansi maupun pribadi. Semua berlomba-lomba untuk menawarkan acara webinar dengan seabrek manfaat yang didapat. Entah itu yang pelaksanaannya gratis, maupun yang berbayar. Prospek webinar di masa pandemi ini sedang begitu gemilang.  Banyaknya acara webinar yang diselenggarakan, juga memberikan suatu permasalahan. Apakah kita mengikuti webinar tersebut hanya untuk mengejar sertifikat yang ditawarkan atau benar-benar ingin memperoleh ilmu baru. Sebenarnya dua tujuan ini diperbolehkan selama k

PIONEER

Tahun ajaran baru akan segera dimulai. Segala kegiatan akhir tahun sudah dituntaskan dengan baik. Mulai dari pengumuman kelulusan kelas akhir, penilaian akhir tahun, pembuatan rapor kenaikan hingga rapat kenaikan kelas pun telah terlaksana. Hanya tinggal melaksanakan kegiatan PPDB dan menyambut kedatangan siswa siswi baru. Namun, serangkaian kegiatan sekolah tahun ini sangatlah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan akhir tahun yang biasanya selalu dimeriahkan dengan kemeriahan perpisahan kelas akhir, urung dilakukan. Pengumuman kelulusan yang biasanya menjadi ajang selebrasi siswapun terlihat biasa-biasa saja. Masa pandemi memang membuat semuanya serba berbeda. Beda aturan, beda juga kebiasaan. Kalau boleh dikatakan, semua angkatan di tahun 2020 ini bukanlah angkatan Corona. Lebih pasnya disebut angkatan Pioneer. Mengapa demikian? Karena di angkatan ini diwarnai kata pertama. Pertama kalinya mengenal dan melaksanakan pembelajaran daring. Pertama kali juga melaksanakan pengumu

FINALLY,,,DONE

Berawal dari bulan Maret yaitu semenjak pandemi dimulai, dimulai juga menimba ilmu secara online di grup belajar menulis yang diampu oleh om Jay, blogger ternama Nasional. Meskipun WFH dilakukan, kreatifitas dan inovasi harus tetap berjalan. Grup belajar menulis secara online menjadi pilihan. Banyak materi penulisan yang dipaparkan di grup belajar ini. Semuanya dikupas tuntas oleh para penulis ternama Indonesia. Sebut saja Akbar Zainuddin dan Munif Chatib. Siapa sih yang tidak mengenal beliau berdua. Buku karangan beliau menjadi best seller di beberapa toko buku besar. Beliau berdua hanyalah sedikit dari narasumber yang memberi paparan di pelatihan menulis online ini. Masih banyak narasumber yang hebat dan ternama yang bersedia memberikan ilmunya tentang dunia penulisan.  Menimba ilmu dari pakarnya langsung memang berbeda. Bahkan, seseorang yang belum pernah sekalipun menulis, setelah mengikuti pelatihan ini pasti akan terkena virus menulis dan mulai menulis. Awalnya pasti tidak lancar

Seri kisah inspiratif : Kisah Guru Ngeblog

Raimundus Brian, atau lebih akrab dipanggil om Brian. Meski masih muda, sepak terjangnya di dunia blog sangatlah luar biasa. Semenjak tahun 2009 hingga sekarang selalu aktif menulis di blog. Mulai dari menulis di blogspot hingga bermigrasi ke weblog.  Sudah banyak hasil tulisan beliau yang lahir dari blog-blog tersebut.  Disebutkan beliau ada dua hal yang sebenarnya menjadi motivasi seseorang menulis di blog yaitu  hasil ngeblog dan target ngeblog. Namun, Sekarang ini banyak blogger yang terjebak pada motivasi yang berorientasi pada hasil, khususnya penghasilan dari iklan. Ini motivasi yang sebaiknya dihindari, karena jika tak kunjung dapat penghasilan, kita akan mudah meninggalkan blog. Memasang iklan boleh saja tetapi jangan terlalu banyak berharap. Apalagi bagi blogger yang baru membuat blog, perlu menunggu minimal 6 bulan jika ingin mendaftarkan blognya ke google adsense, itu pun tidak dijamin pasti diterima.  Jadi perlu diluruskan kembali bahwa tujuan kita menggunakan blog adalah

Panduan penyelenggaraan tahun ajaran baru di masa pandemi Covid 19

Beberapa poin yang dapat kita simpulkan dari live YouTube Kemendikbud RI tanggal 15 Juni 2020 mengenai Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran Baru dan Tahun Akademik Baru pada masa Pandemi Covid 19.  Penyelenggaraan pembelajaran tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan siswa dan guru. Tahun pelajaran baru tetap akan dimulai pada bulan Juli 2020 tetapi pembelajaran tatap muka hanya akan diberlakukan pada sekolah di wilayah zona hijau. Data pemerintah pusat, hanya ada 6% kabupaten/kota yang ada di wilayah zona hijau, selebihnya Zona kuning,orange dan merah. Pada tingkat sekolah menengah baik SMP atau SMA dan sederajat di daerah zona hijau dapat dilakukan dua bulan pertama, maksimal per kelas 18 siswa. Waktu istirahat, siswa tidak diperbolehkan untuk keluar kelas, tidak boleh bercampur dengan kelas lain, tidak boleh ada kantin. Siswa melakukan kegiatan istirahat di dalam kelas dan dianjurkan untuk membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Selama kegiatan pembelajara