Langsung ke konten utama

Penghuni baru sekolah




Slamet dan Lestari, begitu kami menamai dan memanggilnya. Kucing jantan hitam dan kunci betina coklat putih yang sekarang menjadi penghuni baru di sekolah kami. Entah dari mana kedua kucing itu berasal, yang jelas kedua ekor kucing tersebut merupakan kucing liar yang tiba-tiba datang ke sekolah kami.

Tidak seperti kucing liar pada umumnya yang kotor, agak liar dan tidak terawat, Slamet dan Lestari terhitung cukup bersih dan jinak. Badannya pun tidak terlalu kurus. Mungkin sebelum datang ke sekolah kami, ada warga di luar sekolah yang baik hati berbagi makanan untuk kedua kucing ini. Tidak ingin membiarkan makhluk berbulu ini merasa kelaparan.

Setiap pagi, Slamet dan Lestari selalu menunggu dengan setia di depan kantor Tata Usaha sekolah kami. Memang yang biasa memberikan makan kedua kucing ini adalah salah satu staf  TU kami. Terkadang salah satu kucing ini dengan santainya merebahkan badannya di kursi staf TU kami tersebut, seperti tau bahwa beliaulah yang merawat nya. Tidak hanya memberikan makan, staf kami juga kadang mamandikannya jika kedua kucing ini sudah terlihat kotor. Jika sudah bersih dan kenyang, mereka akan bermain-main ke beberapa ruang di sekolah kami, seperti kantor BK, ruang guru, bahkan terkadang berlenggak lenggok dengan begitu santainya di tengah lapangan. Tingkah polah mereka yang lucu sekarang menjadi salah satu hiburan bagi kami, para guru dan karyawan di sekolah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FINALLY,,,DONE

Berawal dari bulan Maret yaitu semenjak pandemi dimulai, dimulai juga menimba ilmu secara online di grup belajar menulis yang diampu oleh om Jay, blogger ternama Nasional. Meskipun WFH dilakukan, kreatifitas dan inovasi harus tetap berjalan. Grup belajar menulis secara online menjadi pilihan. Banyak materi penulisan yang dipaparkan di grup belajar ini. Semuanya dikupas tuntas oleh para penulis ternama Indonesia. Sebut saja Akbar Zainuddin dan Munif Chatib. Siapa sih yang tidak mengenal beliau berdua. Buku karangan beliau menjadi best seller di beberapa toko buku besar. Beliau berdua hanyalah sedikit dari narasumber yang memberi paparan di pelatihan menulis online ini. Masih banyak narasumber yang hebat dan ternama yang bersedia memberikan ilmunya tentang dunia penulisan.  Menimba ilmu dari pakarnya langsung memang berbeda. Bahkan, seseorang yang belum pernah sekalipun menulis, setelah mengikuti pelatihan ini pasti akan terkena virus menulis dan mulai menulis. Awalnya pasti tidak lancar

SECARIK PESAN OM JAY, MENULISLAH !!!

Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca. Tidak mudah memang.Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Dari belajar menulis yang paling sederhana, cerita pribadi kita yang bisa kita tulis sebagai curahan hati, cerita apapun itu, entah itu penting atau tidak, tetap lah ditulis. Belajar dari banyak membaca karya orang lain. Ini penting untuk memperkaya diksi kita, mengenal gaya-gaya tulisan berbagai macam penulis, dan bisa juga sebagai latihan untuk memancing emosi kita. Selanjutnya belajar dari yang benar-benar pakar nya menulis. Ini harus ada penghubung yang bisa memfasilitasi kita untuk belajar dari para pakar menulis yang handal. Om Jay, founder komunitas sejuta

TIPS MEMBUKUKAN HASIL RESUME PELATIHAN

Jika dulu kita mendengar kata webinar atau kulwap, pasti sangat asing di telinga kita. Karena tidak dapat dibayangkan, apa bisa pelatihan/workshop/seminar yang dilakukan secara online baik dari YouTube atau WA? Namun, di tengah pandemi seperti sekarang, dimana kerumunan sangatlah dilarang dan masyarakat masih haus akan keilmuan, pelatihan secara online adalah solusi dari permasalahan ini. Saat ini penyelenggaraan webinar sedang digandrungi oleh banyak pihak. Baik yang pelaksanaannya dilakukan oleh instansi maupun pribadi. Semua berlomba-lomba untuk menawarkan acara webinar dengan seabrek manfaat yang didapat. Entah itu yang pelaksanaannya gratis, maupun yang berbayar. Prospek webinar di masa pandemi ini sedang begitu gemilang.  Banyaknya acara webinar yang diselenggarakan, juga memberikan suatu permasalahan. Apakah kita mengikuti webinar tersebut hanya untuk mengejar sertifikat yang ditawarkan atau benar-benar ingin memperoleh ilmu baru. Sebenarnya dua tujuan ini diperbolehkan selama k