Langsung ke konten utama

Mendulang Berkah dari Sampah

Keberadaan sampah hingga saat ini masih cenderung dianggap sebagai suatu yang tidak bermanfaat dan bahkan merugikan. Bau tak sedap selalu saja muncul darinya. Keadaan inilah yang sering kali membuat banyak orang akan berusaha menghindar sejauh mungkin darinya. Dengan demikian, sampah selalu saja menjadi masalah pelik dan sangat riskan bagi kehidupan manusia dan lingkungannya.
Sampah bahkan telah menjadi permasalahan dunia. Tidak mengherankan jika ruang gerak manusia menjadi terasa kurang bebas karenanya, padahal manusia jugalah yang memproduksinya. Jalan-jalan, pekarangan rumah, selokan, sungai, pasar, warung makan, dan terminal adalah tempat bertumpuknya sampah.
Meningkatnya jumlah sampah tidak diimbangi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengusahakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Disamping itu, kemampuan pemerintah untuk mendanai pengelolaan sampah juga masih sangat kurang. Kondisi ini mengakibatkan munculnya berbagai dampak dari sampah yang kian hari kian menumpuk saja.
Tempat dan pengelolaan sampah yang kurang memadai atau pembuangan sampah yang tidak terkontrol merupakan tempat yang cocok bagi beberapa mikroorganisme untuk hidup dan berkembang. Ini akan berdampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungannya.
Keluarga atau rumah tangga serta warung makan sampai saat ini merupakan penghasil sampah terbesar  lebih dari 60 % sampah yang dikirim ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) merupakan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga. Sebetulnya, hampir setiap orang sudah mengetahui akan adanya dampak yang diakibatkan jika sampah tidak dikelola secara benar. Namun, pada kenyataannya masih sangat banyak rumah tangga / keluarga yang tidak menghiraukannya. Mereka masih saja membuang sampah rumah tangganya secara sembarangan tanpa memperhatikan kebersihan lingkungan.
Belajar dari kenyataan di atas, optimasi potensi sampah merupakan cara yang paling tepat untuk mengurangi keberadaan sampah yang mengganggu lingkungan. Dengan adanya pengelolaan sampah secara tepat maka akan menambah nilai lebih dari sampah itu sendiri dan juga mendatangkan keuntungan bagi masyarakat. Sampah yang dimanfaatkan lebih lanjut maka akan menjadi suatu yang bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Salah satu inovasi produk pengelolaan sampah yang bermanfaat dan bernilai ekonomi bagi masyarakat adalah pupuk cair. Pupuk yang berasal dari sampah-sampah rumah tangga (sampah organik) jauh lebih baik daripada pupuk anorganik buatan pabrik. Hal ini dikarenakan pupuk hasil olahan dari sampah merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan, bahan yang digunakan untuk membuat pupuk sudah tersedia dan tidak perlu membeli, masyarakat dapat membuatnya sendiri dan tidak perlu peralatan dan instalasi yang mahal serta unsur hara dari pupuk organik ini akan bertahan lama dibandingkan dengan unsur hara dari pupuk buatan. Ini membuat pupuk organik mempunyai harga yang relatif rendah dibandingkan dengan pupuk buatan. Kebutuhan masyarakat terutama petani akan pupuk pun akan lebih mudah terpenuhi karena harga pupuk organik yang relatif murah dan dapat terjangkau oleh semua kalangan mayarakat. Tentu saja hasil yang diperoleh dengan penggunaan pupuk organik tidak kalah dibandingkan dengan pupuk buatan.
Pupuk cair organik dapat dibuat secara sederhana dengan menggunakan peralatan-peralatan yang ada, bahan dasarnya pun mudah diperoleh sehingga masyarakat dapat dengan mudah membuatnya. Proses pembuatan Botani Biofarm yaitu:
1)     Mencincang sampah organik (kulit buah, sisa sayur, sampah daun)
2)     Melarutkan Larutan ¼ kg gula merah, ½ liter EM4, ½ liter air leri kemudian dimasukkan ke dalam tong plastik
3)     Masukkan cincangan sampah ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi
4)     Ikat rapat kantong plastik
5)     Tambah air tanah ke dalam tong plastik
6)     Masukkan kantung ke tong plastik yang berisi campuran larutan
7)     Tutup tong dengan rapat dan tunggu 2 minggu. Maka akan terbentuk pupuk cair Botani Biofarm
Usaha pembuatan pupuk cair organik dengan nama Botani Biofarm ini dilakukan dalam rangka mengoptimalkan potensi sampah, dimana keberadaan sampah yang biasanya mengganggu masyarakat setempat, tidak mempunyai nilai atau tidak berharga digunakan serta pengelolaanya kurang diperhatikan, sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan manfaat sampah itu sendiri menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi.
Disamping mendatangkan keuntungan materi, produksi botani biofarm ini juga mampu memberi keuntungan bagi masyarakat terutama petani yaitu sebagai pengganti penggunaan pupuk anorganik (pupuk buatan) yang selama ini harganya relatif mahal dibanding dengan pupuk organik dan kurang optimal dalam hasil yang diperoleh. Bahan yang mudah didapat dan banyak tersedia di lingkungan menjadikan botani biofarm lebih menguntungkan dalam hal produksinya serta ramah lingkungan. Keuntungan lain adalah unsur hara pada botani biofarm akan bertahan lama dibandingkan dengan unsur hara pupuk buatan karena bahan yang digunakan merupakan bahan yang berasal dari alam.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MEMBUKUKAN HASIL RESUME PELATIHAN

Jika dulu kita mendengar kata webinar atau kulwap, pasti sangat asing di telinga kita. Karena tidak dapat dibayangkan, apa bisa pelatihan/workshop/seminar yang dilakukan secara online baik dari YouTube atau WA? Namun, di tengah pandemi seperti sekarang, dimana kerumunan sangatlah dilarang dan masyarakat masih haus akan keilmuan, pelatihan secara online adalah solusi dari permasalahan ini. Saat ini penyelenggaraan webinar sedang digandrungi oleh banyak pihak. Baik yang pelaksanaannya dilakukan oleh instansi maupun pribadi. Semua berlomba-lomba untuk menawarkan acara webinar dengan seabrek manfaat yang didapat. Entah itu yang pelaksanaannya gratis, maupun yang berbayar. Prospek webinar di masa pandemi ini sedang begitu gemilang.  Banyaknya acara webinar yang diselenggarakan, juga memberikan suatu permasalahan. Apakah kita mengikuti webinar tersebut hanya untuk mengejar sertifikat yang ditawarkan atau benar-benar ingin memperoleh ilmu baru. Sebenarnya dua tujuan ini diperbolehkan selama k

T O J T R P : Sukses Menulis Buku bersama Akbar Zainudin

Minggu, 5 April 2020, kami dari kelompok belajar menulis gelombang 8 memulai lagi menimba ilmu secara online dengan narasumber handal. Kali ini bersama bapak Akbar Zainudin seorang Penulis buku best seller Man Jadda Wajada. Sekilas perkenalan dari beliau, beliau  mulai karir menulisnya sejak duduk  di bangku SMA di Gontor dan dilanjutkan pada saat beliau menjadi mahasiswa. Buku pertama beliau, Man Jadda Wajada ditulis tahun 2008, yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia. Hingga sekarang, sudah ada 13 buku yang beliau tulis dan hampir semuanya bertema motivasi. Menurut pak Akbar, terdapat dua tipe naskah yaitu naskah fiksi (novel, cerpen, fabel, dan sebagainya) dan non fiksi (buku motivasi, buku pendidikan, sains, dan sebagainya). Perbedaan dari kedua tipe naskah ini terletak pada bagian-bagiannya yaitu : Naskah Non Fiksi berisi, 1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan. 2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, anal

Terpaksa Lalu Terbiasa

Menghadapi tahun ajaran baru, banyak hal yang perlu dipersiapkan. Apalagi dengan kondisi yang spesial di tahun ajaran ini, persiapan yang matang sangatlah diperlukan. Pandemi yang belum berakhir, membuat banyak guru mengeluarkan segala daya upaya untuk mempersiapkan pembelajaran yang seideal mungkin guna memfasilitasi anak didiknya. Entah itu daring atau luring, yang terpenting adalah hak siswa akan pendidikan dapat terpenuhi selama pandemi.  Di sekolah yang terletak di zona hijau, bapak ibu guru dapat sedikit bernafas lega karena diperbolehkan untuk dapat berjumpa lagi dengan anak didiknya. Hal ini akan mempermudah penyampaian pembelajaran. Guru dan siswa dapat bertatap muka langsung dan pembelajaran juga dapat  dilakukan secara langsung. Meskipun terbatas waktunya, namun sangatlah cukup untuk memenuhi hasrat siswa untuk mendapatkan pembelajaran langsung dari gurunya.    Lain halnya dengan sekolah yang ada di zona merah. Para guru dan siswa harus bersabar dan menahan diri untuk dapat