Langsung ke konten utama

BUKU DIGITAL


(Sumber: Onnocenter.or.id)

Di era digital ini, perkembangan teknologi semakin berkembang pesat dan ini akan berpengaruh pada semua aspek kehidupan manusia. Adanya internet memberikan segala kemudahan bagi manusia terutama untuk mencari dan menemukan informasi. Sebelum era digital, informasi hanya terpatok pada buku atau perpustakaan. Kini dengan perkembangan yang ada, informasi dapat dicari dimanapun dan kapanpun melalui akses internet. Bahkan jika ingin mendapatkan buku, tidak perlu lagi bersusah payah untuk datang ke perpustakaan, cukup melalui e library, segala kebutuhan kita akan informasi dapat terpenuhi. e book yang ada di internet juga memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengguna internet.

secara umum buku digital atau e book mempunyai kesamaan dengan buku konvensional yang ada. Yang membedakan hanyalah format dari e book itu sendiri yang berupa file pdf dan dilengkapi dengan fitur pencarian yang akan membantu kita menemukan kata-kata tertentu di dalam e book. Pastinya, semua dilakukan dengan bantuan teknologi digital.

Ada beberapa fungsi dari buku digital, antara lain:
1. sebagai media informasi
informasi akan lebih mudah disebarluaskan dan didapatkan jika buku dalam bentuk buku digital. Kita tinggal mengakses di Internet topik buku apa yang kita inginkan, lalu mengunduhnya untuk dapat dipelajari. Jika ingin disebarluaskan,cukup dengan mengirim file buku digital ke alamat penerima yang dituju.

2. Sebagai media pembelajaran
Bagi seorang pengajar, bahan ajar sangatlah penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan menggunakan buku digital, maka guru akan mendapat bahan ajar yang disajikan dengan konten multimedia sehingga menjadi lebih menarik dan atraktif.

3. sebagai media bisnis
Buku digital ini dapat dijadikan alternatif bagi penulis yang kesulitan menerbitkan karyanya melalui penerbit. Dengan adanya buku digital ini, penulis dapat mengkomersilkan karyanya melalui internet. Karyanya pun tetap akan dilindungi dengan hak cipta sehingga penulis tidak perlu khawatir akan keamanan karyanya.
(sumber : essay.co.id)

Untuk menerbitkan buku digital, kita mulai dari langkah paling dasar yaitu menulis buku. Kegiatan menulis buku sendiri pada dasarnya mendokumentasikan segala pemikiran kita akan sesuatu ke dalam sebuah tulisan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat kita  menulis.

Mencari topik
Yang menjadi permasalahan dalam menulis biasanya adalah topik atau tema yang akan kita tulis. Mencari topik sebenarnya cukup mudah. Dengan memperhatikan kondisi sekitar, apa yang sedang menjadi trend saat ini atau jika kita mempunyai sebuah komunitas, dapat juga kita lakukan dengan tanya jawab santai untuk mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang. Dari sini, sebuah topik akan muncul dan dapat kita jadikan bahan tulisan.

Disamping itu, memperbanyak kegiatan membaca juga akan memancing ide untuk tulisan kita. Karena pembaca yang baik adalah penulis yang baik pula. Setelah kita memperoleh topik, jangan lupa untuk menerapkan rumus 5W + 1H ketika kita sudah mulai membuat tulisan kita.

Menulis dengan menerjemahkan sumber bacaan asing
Menurut Onno W Purbo, kegiatan menerjemahkan bahan bacaan asing biasanya dilakukan ketika kita ingin menulis karya ilmiah. Caranya dengan mencari bahan bacaan asing melalui google schoolar atau dapat diakses juga melalui e library milik Bapak Onno. Kemudian, kumpulkan bahan bacaan tersebut dan buat resume dengan cara menerjemahkan kalimat-kalimat asing dalam bahan bacaan. Selanjutnya bentuklah beberapa paragraf dari hasil terjemahan yang diperoleh dengan menuliskannya kembali berdasarkan pemahaman kita sendiri.  Gabungkan paragraf-paragraf ini agar membentuk  sebuah buku baru. Cara ini oleh pak Onno disebut sebagai menulis sederhana. Buku yang dihasilkan bukan lagi buku terjemahan karena tulisan yang dibuat merupakan gabungan dari hasil terjemahan beberapa bahan bacaan asing yang kita tuliskan kembali berdasarkan pemahaman kita sendiri.

Membangun kebiasaan mencatat
Adakalanya jika ide muncul pada saat kita sedang tidak melakukan kegiatan menulis buku. Agar ide tersebut tidak hilang, buatlah catatan. Kita dapat  menulis secara  manual, menuliskannya di handphone atau yang lebih canggih melalui Wiki. Buatlah catatan setiap hari sehingga kita akan memiliki kumpulan dari beberapa catatan kita perharinya. Kumpulkan catatan tersebut berdasarkan topik yang sama, untuk kemudian digabungkan dan dikembangkan menjadi sebuah buku. Ini efektif dilakukan jika kita ingin dapat menerbitkan buku dengan cepat.

Jika kegiatan menulis telah selesai, langkah selanjutnya adalah menerbitkan buku. Perlu diperhatikan, sebelum buku diterbitkan, draft buku yang akan dikirimkan ke penerbit haruslah sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh penerbit. Draft buku yang akan diajukan haruslah berisi:
1. Halaman judul (desain cover tidak diperlukan)
2. Kata pengantar. Biasanya merupakan prakata dari orang lain dan boleh lebih dari 1 orang
3. daftar isi
4. isi. Pemberian gambar dalam isi buku diperlukan untuk lebih memikat pembaca. Gambar disisipkan dalam bentuk hitam putih dan di zoom ke bagian yang diperlukan. Usahakan jangan mengambil gambar yang melukiskan hak cipta (copy right). Carilah gambar yang bebas didownload oleh siapapun untuk melintasi dari pelanggaran hak cipta.
5. tentang penulis. Tulislah tentang diri penulis dalam versi singkat tetapi lengkap
6. daftar pustaka
7. sinopsis yaitu ringkasan dari semua isi buku dan keunggulan buku. Bagian sinopsis biasanya akan memikat calon pembeli jika disajikan dengan singkat, padat dan lengkap.

Naskah yang sudah lengkap dapat dikirimkan ke penerbit. Penulis yang bukunya diterbitkan oleh penerbit, akan mendapatkan royalti sebesar 5-10% dari total buku yang laku di pasaran. Pemberian royalti dilakukan sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh masing-masing penerbit.

Lebih lanjut, menurut Onno W Purbo, mencetak buku digital sebenarnya cukup mudah. Kita tinggal mengubah file naskah buku dalam bentuk word ke dalam PDF, buku digital pun sudah berhasil dibuat. Selanjutnya kita tinggal menyebarluaskan buku digital kita melalui internet. ISBN buku digital tidak harus diperoleh melalui sebuah penerbit, sekolahpun dapat mengeluarkan ISBN untuk buku digital. Caranya adalah sekolah mengajukan buku  dan mengisi formulir melalui https://isbn.perpusnas go.id. Setelah isian formulir lengkap, perpusnas akan mengeluarkan izin agar sekolah dapat mengeluarkan ISBN. Namun, setiap kali sekolah akan mengeluarkan ISBN, sekolah harus mengajukan buku ke perpusnas untuk diberikan ISBN. Dengan demikian karya kita tidak hanya dapat dibukukan secara konvensional tetapi juga dalam bentuk digital yang caranya lebih mudah, murah dan cepat untuk dilakukan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FINALLY,,,DONE

Berawal dari bulan Maret yaitu semenjak pandemi dimulai, dimulai juga menimba ilmu secara online di grup belajar menulis yang diampu oleh om Jay, blogger ternama Nasional. Meskipun WFH dilakukan, kreatifitas dan inovasi harus tetap berjalan. Grup belajar menulis secara online menjadi pilihan. Banyak materi penulisan yang dipaparkan di grup belajar ini. Semuanya dikupas tuntas oleh para penulis ternama Indonesia. Sebut saja Akbar Zainuddin dan Munif Chatib. Siapa sih yang tidak mengenal beliau berdua. Buku karangan beliau menjadi best seller di beberapa toko buku besar. Beliau berdua hanyalah sedikit dari narasumber yang memberi paparan di pelatihan menulis online ini. Masih banyak narasumber yang hebat dan ternama yang bersedia memberikan ilmunya tentang dunia penulisan.  Menimba ilmu dari pakarnya langsung memang berbeda. Bahkan, seseorang yang belum pernah sekalipun menulis, setelah mengikuti pelatihan ini pasti akan terkena virus menulis dan mulai menulis. Awalnya pasti tidak lancar

SECARIK PESAN OM JAY, MENULISLAH !!!

Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca. Tidak mudah memang.Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Dari belajar menulis yang paling sederhana, cerita pribadi kita yang bisa kita tulis sebagai curahan hati, cerita apapun itu, entah itu penting atau tidak, tetap lah ditulis. Belajar dari banyak membaca karya orang lain. Ini penting untuk memperkaya diksi kita, mengenal gaya-gaya tulisan berbagai macam penulis, dan bisa juga sebagai latihan untuk memancing emosi kita. Selanjutnya belajar dari yang benar-benar pakar nya menulis. Ini harus ada penghubung yang bisa memfasilitasi kita untuk belajar dari para pakar menulis yang handal. Om Jay, founder komunitas sejuta

TIPS MEMBUKUKAN HASIL RESUME PELATIHAN

Jika dulu kita mendengar kata webinar atau kulwap, pasti sangat asing di telinga kita. Karena tidak dapat dibayangkan, apa bisa pelatihan/workshop/seminar yang dilakukan secara online baik dari YouTube atau WA? Namun, di tengah pandemi seperti sekarang, dimana kerumunan sangatlah dilarang dan masyarakat masih haus akan keilmuan, pelatihan secara online adalah solusi dari permasalahan ini. Saat ini penyelenggaraan webinar sedang digandrungi oleh banyak pihak. Baik yang pelaksanaannya dilakukan oleh instansi maupun pribadi. Semua berlomba-lomba untuk menawarkan acara webinar dengan seabrek manfaat yang didapat. Entah itu yang pelaksanaannya gratis, maupun yang berbayar. Prospek webinar di masa pandemi ini sedang begitu gemilang.  Banyaknya acara webinar yang diselenggarakan, juga memberikan suatu permasalahan. Apakah kita mengikuti webinar tersebut hanya untuk mengejar sertifikat yang ditawarkan atau benar-benar ingin memperoleh ilmu baru. Sebenarnya dua tujuan ini diperbolehkan selama k