Langsung ke konten utama

Menjadi Guru SADAR yang Menggerakkan, Inspiratif, dan Dirindukan Siswa

Kamis,16 April pukul 19.00 – 21.00  wib kami grup belajar menulis mengikuti pemaparan materi yang disampaikan oleh bapak  ARIS AHMAD JAYA, DVM., MM. dengan tema "Mengajar Gaya Motivator".

Diawali dengan ditampilkannya rekaman video saat beliau sedang menjadi narasumber melalui tayangan YouTube. Gayanya yang berapi-api memperlihatkan gaya khas seorang motivator. Ini dapat dijadikan contoh oleh kita sebagai seorang guru.

Ada 2 gagasan yang disampaikan oleh pak Aris sebagai seorang motivator  tentang  seorang guru yaitu:
1. Guru Betulan, yaitu seseorang yang sedari awal sudah mempunyai keinginan kuat untuk menjadi guru, dan akhirnya mendapatkan profesi yang diidamkan.

 2. Guru Kebetulan. yaitu seseorang yang kebetulan lulus dari universitas, sambil menunggu panggilan kerja, jadilah dia melamar untuk posisi guru dulu. Kebetulan ada sebuah sekolah yang butuh guru dan syaratnya tidak harus berasal dari pendidikan atau Kebetulan ada teman yang mengajak, dll.

Dari sini kita dapat merenung, kita termasuk golongan yang mana? Guru Betulan ataukah guru kebetulan?
jika termasuk guru kebetulan yang tidak ada basic keilmuan pendidikan atau keguruan, apakah salah? jawabnya bisa salah, bisa juga tidak. Salah jika dia tidak mau segera adaptasi dengan tupoksi seorang guru, mengupgrade ilmu keguruan, dan belajar menjadi guru sesungguhnya. Seakan-akan profesi guru yang diperoleh hanyalah sebagai batu lompatan daripada terlihat menganggur. Jiwa untuk menjadi guru sesungguhnya tidaklah ada. Tetapi guru kebetulan dapat menjadi guru Betulan jika dia mau belajar untuk mengembangkan diri menjadi sosok pendidik yang kreatif, inovatif, dan motivatif. Kadangkala guru kebetulan ini malah bisa menjadi guru idola, yang disukai siswanya.

Yang jadi masalah adalah ketika kita tidak mau menerima profesi kita sebagai seorang guru. Guru betulan atau kebetulan akan menghasilkan sesuatu yang baik jika ia sudah mencintai profesinya. Apa pun yang guru tersebut bawa dan disampaikan, siswa akan suka karena sudah menjadi guru yang dicintai.

Berikutnya, pak  Aris juga menggolongkan seorang guru menjadi 3 macam berdasarkan kinerjanya, yaitu:
1. Guru Nyasar. Guru yang tidak punya tujuan, tidak berenergi ketika mengajar hingga akhirnya para siswa menjadi kurang bersemangat dan jenuh ketika KBM dan jam pelajaran pun menjadi terasa lambat.

2. Guru Bayar. Guru yang tingkat energinya terkait finansial. Cenderung tidak konsisten, akan bersemangat setelah gajian tapi kembali lemas dan menyedihkan saat tanggal tua atau insentif belum cair. Guru bayar kadang tidak semangat karena pekerjaan guru tidak menjanjikan (mapan).

3. Guru Sadar. Guru yang dapat  menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, jam pelajaran terasa cepat berlalu, serta siswa menjadi rindu ingin diajar lagi dan lagi oleh guru tersebut.

Menjadi Guru Motivator mengajari kita menjadi seorang guru sadar. Sadar bahwa kita adalah konektor kebaikan, sadar bahwa ilmu adalah amal jariyah yang semestinya diberikan untuk kebermanfaatan sesama. Menjadi guru sadar adalah magnet kecintaan siswa terhadap ilmu yang ia bawa dan magnet siswa untuk lebih dekat dengan Tuhannya.

Lalu sebenarnya bagaimanakah peran guru sesungguhnya? Seorang guru haruslah multitasking, yang dapat :
1. Mengajar
2. Mendidik
3. Menginspirasi
4. Menggerakkan

Dari keempat peran tersebut, kadang kita terlalu fokus di nomor 1 yaitu mengajar. Jika itu kita lakukan terus menerus, kita bisa kalah dengan pembelajaran era sekarang. Karena anak bisa belajar online, belajar secara mandiri dengan berbagai materi yang mudah didapatkannya melalui internet.

Guru yang sebenarnya haruslah dapat menjadi teladan dan memasukkan norma-norma baik dalam pembelajaran (mendidik). Disiplin, menolong, tanggung jawab, jujur, bersyukur, kerjasama, percaya diri, dan lain sebagainya, haruslah dicontohkan oleh seorang guru kepada siswanya.

Guru yang mampu mendidik adalah guru yang menginspirasi. Kita akan menjadi bagian sejarah hidup mereka, bukan hanya sekedar story. Jika kita sudah mampu mendidik dan menginspirasi, maka kita akan dapat menggerakkan mereka menuju apa yang kita harapkan.

Lebih lanjut, pak Aris  menambahkan  bahwa menjadi seorang guru haruslah menarik dan menyenangkan. Menarik berarti punya daya tarik. Dimulai dari apa yang terlihat (tatapan pertama murid ke guru). Biasanya meskipun apa yang kita sampaikan penting, tapi jika tidak menarik, tidak akan berarti bagi para siswa. Menyenangkan artinya guru punya daya tarik untuk dirindukan.

Ada beberapa tips dari pak Aris untuk dapat menjadi guru yang dirindukan, dicintai dan menginspirasi  yaitu :

 A.  Persiapkan diri menjadi Pribadi Menarik

Sebelum siswa menerima pembelajaran apa pun yg Anda bawa, syarat pertama mereka harus menerima anda. Caranya dengan mengizinkan Anda.
Diizinkan dalam artian siswa akan senang dan nyaman belajar dengan Anda sebagai guru. Maka sebelumnya jadilah anda sebagai pribadi yang menyenangkan.

Anda harus paham mereka berbeda dari Anda. Ketika anda mengajar anak TK, anda harus menjadi seperti mereka. Jangan paksa mereka untuk mengerti Anda. Tapi Anda lah yang harus mampu seperti mereka. Ubah keinginan untuk "dilayani" menjadi "melayani",  Dihargai jadi menghargai. Cara yang dapat digunakan menurut pak Aris adalah :

1.  Masuklah ke kelas anda dengan senyuman

2. Sapa dengan salam yg berbeda. Misal "Semoga yang menjawab salam saya, cerdas  otaknya" lalu besoknya "Semoga yang menjawab salam akan menjadi orang sukses".

  3. Berikan apresiasi "saya suka mengajar di sini", "kelas ini penuh semangat", "kalian hebat" ungkapkan anda senang pada mereka, hargai mereka.

  4. Berikan simulasi (ice breaking) sebelum pembelajaran dilakukan. Fungsinya agar hormon endropin (hormon yg menimbulkan rasa bahagia) muncul dan pembelajaran akan efektif. Jagan lupa beri apresiasi dengan mengatakan "keren", "bagus", “hebat”.

  5. Segera puji saat siswa melakukan kebaikan. Misal ada yang datang tepat waktu segeralah katakan, "Kamu keren sudah disiplin". Poinnya adalah untuk menjadi konektor kebaikan. Ambil hati siswa anda dulu sebelum mengajak mereka masuk ke apa yang akan anda sampaikan. Dengan cara ini, pembelajaran akan jauh lebih efektif.

B. Temukan Titik Lebihnya, Temukan Nilai Unggulnya dan Masuklah Melalui Itu.

Einstein pernah berkata, "Semua orang jenius. Tetapi jika anda menilai seekor ikan dengan kemampuannya memanjat pohon, maka seumur hidupnya ia akan percaya bahwa dirinya bodoh." Oleh karena itu lihatlah siswa dari kelebihannya. Ini penting karena siswa kadang kurang percaya diri karena diberikan momentum yang bukan kelebihannya. Misal ada anak Matematika, lemah di bahasa, Anda masuk di bahasa, maka akan sulit diterima. Tapi jika anda masuk lewat Matematika, misalkan "Amir, kamu pinter Matematika, pasti kamu sukses. Tapi kamu juga harus belajar pelajaran lain juga", siswa akan senang dan bisa menerima Anda. Berikan anak anak panggungnya sendiri.
Kasus lain, ketika ada menjelaskan suatu materi, mintalah siswa untuk membuat rangkuman materi pelajaran anda sesuai dengan ketertarikannya akan sesuatu. Misalnya, siswa yang suka menyanyi, mintalah dia untuk merangkum materi dengan cara membuat lagu, atau siswa yang suka menggambar, mintalah dia untuk merangkum lewat karikatur gambar yang dia buat atau juga siswa yang senang membuat puisi atau membaca novel, mintalah siswa untuk membuat rangkuman melalui puisi atau cerpen yang dia ciptakan. Lihatlah, siswa anda akan merasa lebih nyaman dalam pelajaran anda karena anda telah memberikan mereka kesempatan untuk belajar dengan cara dan gaya yang mereka sukai dan kuasai.

Di akhir, Pak Aris berpesan untuk tetap menjadi seorang guru sadar yang mampu menginspirasi, menggerakkan siswa, dicintai siswa, dan dirindukan siswa. Niscaya, apa yang kita sampaikan akan selalu diingat oleh siswa selamanya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SECARIK PESAN OM JAY, MENULISLAH !!!

Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca. Tidak mudah memang.Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Dari belajar menulis yang paling sederhana, cerita pribadi kita yang bisa kita tulis sebagai curahan hati, cerita apapun itu, entah itu penting atau tidak, tetap lah ditulis. Belajar dari banyak membaca karya orang lain. Ini penting untuk memperkaya diksi kita, mengenal gaya-gaya tulisan berbagai macam penulis, dan bisa juga sebagai latihan untuk memancing emosi kita. Selanjutnya belajar dari yang benar-benar pakar nya menulis. Ini harus ada penghubung yang bisa memfasilitasi kita untuk belajar dari para pakar menulis yang handal. Om Jay, founder komunitas sejuta

KIAT MEMBUKUKAN LAPORAN PTK

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan (Wikipedia). Terdapat berbagai macam karya ilmiah, diantaranya hasil seminar atau workshop, laporan penelitian, makalah, artikel atau jurnal penelitian dan lainnya. Skripsi, tesis, dan disertasi pun tergolong jenis karya ilmiah. Apapun tipe penelitian yang dilakukan, baik penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian dan pengembangan (R&D), penelitian kualitatif ataupun penelitian eksperimen, jika dibuat dalam bentuk laporan penelitian maka disebut karya ilmiah. Salah satu jenis laporan penelitian yang sering dibuat oleh pengajar  adalah laporan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas.  Penelitian ini biasanya dilakukan oleh pengajar yang in

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DARI RUMAH

Wabah Covid 19 yang belum tau kapan meredanya, membuat banyak pihak bertanya-tanya, kapan kondisi akan kembali normal seperti biasa? Tak terkecuali bagi dunia pendidikan. Selama pandemi Covid 19 menyerang, kegiatan di bidang pendidikan seakan lumpuh. Banyak kebijakan yang akhirnya membuat sektor ini mengambil langkah yang dilematis. Di satu sisi, melaksanakan anjuran dari pemerintah yang mengharuskan adanya social dan physical distancing guna menekan penyebaran virus Covid 19. Tapi di sisi lain, pembelajaran harus tetap terlaksana. Hak siswa untuk mendapatkan pengajaran harus tetap diterima. Akhirnya jalan tengahpun dilakukan. Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan ini. Namun pertanyaannya, bagaimana membuat pembelajaran yang efektif selama PJJ? Keputusan pelaksanan PJJ yang serba mendadak, membuat para pelaku pendidikan sangat tidak siap. Tidak hanya guru dan siswa, orang tua, kepala sekolah hingga pengambil kebijakan pendidikan lainnyapun mau tidak mau haru