Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

MENULIS KELENGKAPAN BUKU

Sebagaimana kita ketahui, bahwa perjuangan kita setelah menyelesaikan isi buku dan mengedit isi buku secara keseluruhan, masih ada beberapa poin yang harus dilengkapi agar naskah tersebut dapat segera diterbitkan dan dinikmati oleh orang banyak dalam bentuk buku. Apa itu? JUDUL Penentuan judul buku bisa dilakukan di awal atau akhir setelah menulis isi buku secara keseluruhan. Namun, untuk saya pribadi, judul buku saya tulis biasanya setelah menuliskan daftar isi buku. Karena daftar isi sudah mencerminkan isi dari buku kita nanti. Apa yang ingin kita tuangkan di buku tersebut dapat kita lihat garis besarnya melalui daftar isi. Oleh karena itu, diperbolehkan untuk menentukan judul buku setelah membuat daftar isi buku.  PRAKATA prakata biasanya berisi ucapan Terima kasih dari penulis dan sedikit ulasan mengenai isi buku. Prakata tidak wajib ada dalam sebuah buku. Tetapi jika dimasukkan maka prakata dituliskan oleh penulis itu sendiri KATA PENGANTAR Kata pengantar berisi hampir sama dengan

TEKNIK PARAFRASE DALAM MENULIS

Banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang arti dari Parafrase ini sendiri. Menurut Kamus Oxford Advanced Leaner’s Dictionary, parafrase merupakan “cara mengekspresikan apa yang telah ditulis dan dikatakan oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata yang berbeda agar membuatnya lebih mudah untuk dimengerti.” Menurut OWL Purdue, sebuah website yang banyak memberikan ulasan tentang menulis buku akademis, parafrase didefinisikan sebagai berikut: Kemampuan seseorang untuk menulis ulang ide atau gagasan orang lain dengan kata-katanya sendiri dan ditampilkan dalam bentuk yang baru. Merupakan cara yang legal dan syah dalam meminjam gagasan orang lain, sebuah pernyataan ulang (restatement) yang lebih lengkap dan detail Dari berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknik parafrasa merupakan sebuah teknik mengemukakan kembali sebuah kalimat dari naskah asli dengan bahasa atau kalimat kita sendiri yang berbeda dari naskah asli dengan tidak menambah atau mengurangi maksud atau int

TAHUN KOLABORASI

Pandemi yang terjadi di awal tahun 2020 memang tak terduga datangnya. Siapa sangka, tahun 2020 menjadi saksi bisu segalanya berubah. Pun pada aspek pendidikan. Sistem pembelajaran tak lagi menggunakan cara konvensional. Pembelajaran berbasis online mulai dicanangkan. Belajar dan mengajar dari mana saja mulai digalakkan. Hanya karena makhluk kecil tak kasat mata telah mampu mengubah segalanya.  Bagi saya pribadi, efek pandemi tak melulu memberikan dampak negatif. Ini karena kebijakan pembelajaran online memberikan ruang yang tak terbatas untuk saya dapat melakukan beberapa hal dalam satu waktu. Itu hal yang tidak dapat saya peroleh ketika harus mengajar dengan cara biasanya. Sembari saya mengajar, saya dapat mengikuti seminar online, kegiatan parenting online, dan lainnya. Jika tidak dapat fokus lebih dari satu kegiatan, maka kegiatan online lainnya dapat kita rekam. Hasil rekaman dapat ditonton di lain waktu. Beberapa pulau terlampaui bukan?? Bahkan akibat pandemi juga telah membuat sa

Cuplikan Novel "Perjalananku"

  Lelaki itu Namaku Lisa. Aku seorang gadis berperawakan kecil dengan tinggi sekitar 150 cm, berkulit kuning Langsat khas orang Indonesia, berwajah lonjong, dan memakai jilbab. Meskipun aku seorang gadis kecil, tetapi aku seorang gadis yang aktif. Tidak mudah bagiku hanya duduk diam tanpa melakukan aktivitas apapun. Itu yang membuatku mengikuti banyak kegiatan saat masih duduk di bangku kuliah. Tidak hanya sekedar mengikuti kuliah saja tetapi banyak kegiatan non kuliah yang aku ikuti. Dari sini pula aku memiliki banyak teman. Entah itu dari fakultas yang sama atau berbeda fakultas.  Saat ini aku sedang berteman baik dengan seorang laki-laki. Ferdi namanya. Aku mengenalnya saat kami satu kepanitiaan dalam sebuah kegiatan kemahasiswaan di Fakultas kami. Anaknya baik, asyik, humoris dan supel. Ferdi juga seorang anak pecinta alam. Hobinya mendaki gunung, ikut rapling, dan kegiatan outdoor lainnya. Berbeda jauh denganku yang tidak suka kegiatan fisik. Melelahkan pikirku. Tapi, kami nyambun

TERAMPIL MENULIS BUKU MELALUI RESUME PELATIHAN

Bagi sebagian orang, menulis adalah suatu momok. Sulit rasanya untuk merangkai sebuah kata menjadi kalimat dalam sebuah tulisan. Padahal, menulis dan berbicara tak ada bedanya. Hanya saja ketika kita berbicara, kita tidak perlu mempersalahkan mengenai EYD, struktur kalimat, diksi, dan lain sebagainya. Maka dari itu, berbicara akan jauh lebih mudah rasanya dibandingkan menulis.  Namun, jika dilihat lebih dalam lagi, ketika awal kita menulis, kita dapat mengabaikan masalah diksi, EYD, struktur kalimat dan sebagainya. Tulis saja apa yang ada dalam pikiran kita hingga selesai. Selanjutnya, baca berulang-ulang tulisan yang telah kita buat. Proses ini akan membantu kita untuk mengetahui letak kesalahan dalam tulisan kita. Jika dari awal kita sudah dipusingkan dengan masalah EYD, pemilihan diksi, struktur kalimat, maka tidak akan ada satupun tulisan yang berhasil terselesaikan.  Selain itu, tema juga menjadi masalah tersendiri bagi sebagian penulis. Terkadang kita bingung ingin menuliskan apa

Apa Motivasi Anda Menulis dan Menerbitkan Buku?

Menulis...Jika memikirkan satu kata ini, apa yang kemudian terlintas di benak kita? Bagi saya, menulis merupakan sebuah kegiatan untuk menyalurkan ide-ide, uneg-uneg, perasaan di hati, curahan di pikiran dan apapun itu yang tidak dapat saya tuangkan secara lisan. Tidak hanya itu, menulis juga sebagai wahana bagi saya untuk berbagi sesuatu kepada pembaca yang berkenan membaca tulisan saya. Banyak yang mengatakan kegiatan menulis itu susah. Bingung bagaimana harus memulainya. Kalimat apa yang harus dituliskan dan masalah lainnya. Padahal menulis tidak ada bedanya dengan berbicara. Hanya saja berbeda cara penyampaian. Yang satu lewat tulisan, yang lain secara lisan. Lalu apa susahnya??? Apalagi jika ada yang mengajak menulis dengan tujuan untuk menerbitkan buku. Tidak banyak yang menerima tawaran ini. Hanya yang bermotivasi kuat dan berjiwa literat yang akan menerima tawaran ini. Lalu apa saja yang sebenarnya dapat menjadikan motivasi semakin kuat agar mampu menulis dan menerbitkan buku s

Jiwa Pahlawan Yang Terkarantina

  Karya: Lathifa Drupadi (fA) (Siswi SMP NEGERI 8 Semarang) Terkungkung segala harapan dalam sebungkus koran berita akan derita. Atmosfer bumi dihiasi doa-doa tak kasat mata yang berjubel minta dikabulkan. Air mata membasahi tanah, lagu kesedihan itu beralun merdu menusuk telinga-telinga sendu. Sirine berkelap-kelip dari kejauhan membawa raga yang tergeletak dengan jantung tak lagi normal berdetak. Raganya nyawanya lama-lama melayang. Tukang gali kubur meraup keringat dan uang, ingin senang ingin sedih mereka bingung. Lahan humus berubah menjadi lautan manusia mati. Udara tampak tercemar asap bercampur virus. Anak-anak dicekoki racun bayangan kematian. Mereka terpaksa mengurung diri. Hidup serasa mati. Sedangkan pasien sadar bila ia tak ada bedanya dengan mereka yang kini di ruang mayat. Garis grafik itu semakin tinggi, menembus rekor mengingatkan pada 100 tahun lalu. Kontra semakin menjadi disulut konspirasi. Politik dan ekonomi sama-sama krisis. Kemanusiaan entah diletakkan di mana.