Pengalaman sore ini sungguh luar biasa,seperti sedang berkaca saja, kelakuannya persis seperti yang aku alami.
Saat itu aku sedang duduk menunggu antrian periksa ke dokter. Bukan sakit parah, hanya flu biasa saja tetapi sudah cukup mengganggu. Pikirku, periksa sajalah, takut menular ke anak-anak ku nanti.
Sejenak kemudian perawat keluar, memanggil daftar pasien berikutnya yang akan diperiksa. Seorang bapak separuh baya yang diantarkan oleh anak laki-laki dan istrinya. Seperti nya beliau sedang sakit keras hingga diantar dua orang sekaligus. Bapak tersebut masuk, ditemani si istri dan anak. Tak berapa lama, terdengar jeritan keras dari dalam kamar periksa.
Sontak beberapa pengunjung kaget, bapaknya diapakan itu, hingga teriak sekeras itu? Mungkin begitu pikir mereka. Penasaran, akupun mengintip ke dalam ruang periksa,mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, karena memang pintu kamar tidak ditutup rapat oleh perawat.
Terlihat seorang perawat membawa jarum suntik di tangannya, mendekati si bapak tadi. Setiap kali didekatkan jarum suntik itu, si bapak berteriak.
"Aduuhhhhhh...." Teriaknya
"Belum bapak, jarumnya masih saya pegang ini" timpal si perawat
" Sebentar sus, sebentar ya,, saya belum siap" tambah si bapak seraya menjauhkan diri dari perawat
"Aduh bapak, kalau bapak kelamaan, kasian pasien lain menunggu. Ndak apa pak, Ndak sakit kok." Bujuk perawat sambil mengoleskan alkohol di lengan bapak tadi
"Adooooohhhh..." Teriak si bapak lagi
"Ini alkohol bapak, belum disuntik " jawab si perawat.
Si perawat tidak putus asa menyelesaikan tugasnya menyuntik si bapak.
"Sebentar sus,,saya persiapan dulu,,sakit pasti" kata si bapak sambil menghindar lagi
"Ya Allah pak,,cepat to,,masih banyak yang antri nih" tambah si anak laki-laki
"Kamu tu ya,,bawel,,sudah Diam saja,,kan yang sakit disuntik bukan kamu, itu saya, sudah diam " jawab si bapak mendiamkan sang anak.
" Ayolah pak,kalau bapak begini terus, lama selesai nya. Percaya pak, gak sakit. " Kata si perawat.
"Bu, minta tolong bapaknya dipegangi biar tidak menghindar terus Bu" tambah perawat bicara dengan sang istri.
Istri si bapak itu kemudian memegangi tangan si bapak yang akan disuntik, tetapi si bapak tetap berontak, tidak mau disuntik.
"Kamu tutupi mata saya saja,,biar saya tidak melihat waktu saya disuntik" pinta bapak pada istri.
Istri pun melakukannya sesuai keinginan bapak, tangan sang istri menutupi wajah bapak.
"Auw,,auw,," teriakan bapak lagi.
"Ya Allah, belum bapak,,tadi baru saya mau oleskan alkoholnya saja. Nih jarumnya masih di wadah. Bapak yang tenang ya " eluh si perawat.
Si istri memegangi tangan si bapak yang akan di suntik sembari menutup wajah si bapak. Dengan susah payah akhirnya jarum suntik perawat berhasil mendarat di lengan kiri si bapak,,disertai dengan jeritan keras si bapak tentunya.
"Adooooohhhh...tolong ya Allah...toloooloong,,,,"teriak si bapak
" Sudah bapak, sudah selesai. Bajunya bisa dibetulkan lagi." jawab perawat sambil tersenyum.
Akhirnya setelah beberapa lama, selesai juga tugas si perawat. Berhasil menyuntikkan jarum suntik dengan penuh drama dan perjuangan.
Aku yang melihatnya tersenyum-senyum sendiri serasa melihat diriku sendiri. Ternyata tidak cuma aku yang takut disuntik, seorang bapak-bapak dengan badan kekar pun ternyata takut jarum suntikan juga 😁.
Saat itu aku sedang duduk menunggu antrian periksa ke dokter. Bukan sakit parah, hanya flu biasa saja tetapi sudah cukup mengganggu. Pikirku, periksa sajalah, takut menular ke anak-anak ku nanti.
Sejenak kemudian perawat keluar, memanggil daftar pasien berikutnya yang akan diperiksa. Seorang bapak separuh baya yang diantarkan oleh anak laki-laki dan istrinya. Seperti nya beliau sedang sakit keras hingga diantar dua orang sekaligus. Bapak tersebut masuk, ditemani si istri dan anak. Tak berapa lama, terdengar jeritan keras dari dalam kamar periksa.
Sontak beberapa pengunjung kaget, bapaknya diapakan itu, hingga teriak sekeras itu? Mungkin begitu pikir mereka. Penasaran, akupun mengintip ke dalam ruang periksa,mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, karena memang pintu kamar tidak ditutup rapat oleh perawat.
Terlihat seorang perawat membawa jarum suntik di tangannya, mendekati si bapak tadi. Setiap kali didekatkan jarum suntik itu, si bapak berteriak.
"Aduuhhhhhh...." Teriaknya
"Belum bapak, jarumnya masih saya pegang ini" timpal si perawat
" Sebentar sus, sebentar ya,, saya belum siap" tambah si bapak seraya menjauhkan diri dari perawat
"Aduh bapak, kalau bapak kelamaan, kasian pasien lain menunggu. Ndak apa pak, Ndak sakit kok." Bujuk perawat sambil mengoleskan alkohol di lengan bapak tadi
"Adooooohhhh..." Teriak si bapak lagi
"Ini alkohol bapak, belum disuntik " jawab si perawat.
Si perawat tidak putus asa menyelesaikan tugasnya menyuntik si bapak.
"Sebentar sus,,saya persiapan dulu,,sakit pasti" kata si bapak sambil menghindar lagi
"Ya Allah pak,,cepat to,,masih banyak yang antri nih" tambah si anak laki-laki
"Kamu tu ya,,bawel,,sudah Diam saja,,kan yang sakit disuntik bukan kamu, itu saya, sudah diam " jawab si bapak mendiamkan sang anak.
" Ayolah pak,kalau bapak begini terus, lama selesai nya. Percaya pak, gak sakit. " Kata si perawat.
"Bu, minta tolong bapaknya dipegangi biar tidak menghindar terus Bu" tambah perawat bicara dengan sang istri.
Istri si bapak itu kemudian memegangi tangan si bapak yang akan disuntik, tetapi si bapak tetap berontak, tidak mau disuntik.
"Kamu tutupi mata saya saja,,biar saya tidak melihat waktu saya disuntik" pinta bapak pada istri.
Istri pun melakukannya sesuai keinginan bapak, tangan sang istri menutupi wajah bapak.
"Auw,,auw,," teriakan bapak lagi.
"Ya Allah, belum bapak,,tadi baru saya mau oleskan alkoholnya saja. Nih jarumnya masih di wadah. Bapak yang tenang ya " eluh si perawat.
Si istri memegangi tangan si bapak yang akan di suntik sembari menutup wajah si bapak. Dengan susah payah akhirnya jarum suntik perawat berhasil mendarat di lengan kiri si bapak,,disertai dengan jeritan keras si bapak tentunya.
"Adooooohhhh...tolong ya Allah...toloooloong,,,,"teriak si bapak
" Sudah bapak, sudah selesai. Bajunya bisa dibetulkan lagi." jawab perawat sambil tersenyum.
Akhirnya setelah beberapa lama, selesai juga tugas si perawat. Berhasil menyuntikkan jarum suntik dengan penuh drama dan perjuangan.
Aku yang melihatnya tersenyum-senyum sendiri serasa melihat diriku sendiri. Ternyata tidak cuma aku yang takut disuntik, seorang bapak-bapak dengan badan kekar pun ternyata takut jarum suntikan juga 😁.
Luar biasa
BalasHapusTerimakasih 😊
HapusHa ha ha tulisannya keren. Lanjut
BalasHapusSiap pak,, terimakasih 😊
Hapus😀😀😀😀 sweer ibuk bikin saya tetpingkal pingkak buk..ini saya bckn d dkt suami yg mnglmi hal yg sama.bedanya suami sya dlm perjlnan plng msh keinget dojternya yg cantik saat itu .
BalasHapusWkwkwk,, iya to Bu?tp masih sempat-sempatnya ya Bu mengamati dokternya.hehe
Hapus