Langsung ke konten utama

CERPENTING : BAPAK DAN JARUM SUNTIK

Pengalaman sore ini sungguh luar biasa,seperti sedang berkaca saja, kelakuannya persis seperti yang aku alami.

Saat itu aku sedang duduk menunggu antrian periksa ke dokter. Bukan sakit parah, hanya flu biasa saja tetapi sudah cukup mengganggu. Pikirku, periksa sajalah, takut menular ke anak-anak ku nanti.

Sejenak kemudian perawat keluar, memanggil daftar pasien berikutnya yang akan diperiksa. Seorang bapak separuh baya yang diantarkan oleh anak laki-laki dan istrinya. Seperti nya beliau sedang sakit keras hingga diantar dua orang sekaligus. Bapak tersebut masuk, ditemani si istri dan anak. Tak berapa lama, terdengar jeritan keras dari dalam kamar periksa.

Sontak beberapa pengunjung kaget, bapaknya diapakan itu, hingga teriak sekeras itu? Mungkin begitu pikir mereka. Penasaran, akupun mengintip ke dalam ruang periksa,mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, karena memang pintu kamar tidak ditutup rapat oleh perawat.

Terlihat seorang perawat membawa jarum suntik di tangannya, mendekati si bapak tadi. Setiap kali didekatkan jarum suntik itu, si bapak berteriak.

"Aduuhhhhhh...." Teriaknya

"Belum bapak, jarumnya masih saya pegang ini" timpal si perawat

" Sebentar sus, sebentar ya,, saya belum siap" tambah si bapak seraya menjauhkan diri dari perawat

"Aduh bapak, kalau bapak kelamaan, kasian pasien lain menunggu. Ndak apa pak, Ndak sakit kok." Bujuk perawat sambil mengoleskan alkohol di lengan bapak tadi

"Adooooohhhh..." Teriak si bapak lagi

"Ini alkohol bapak, belum disuntik " jawab si perawat.

Si perawat tidak putus asa menyelesaikan tugasnya menyuntik si bapak.

"Sebentar sus,,saya persiapan dulu,,sakit pasti" kata si bapak sambil menghindar lagi

"Ya Allah pak,,cepat to,,masih banyak yang antri nih" tambah si anak laki-laki

"Kamu tu ya,,bawel,,sudah Diam saja,,kan yang sakit disuntik bukan kamu, itu saya, sudah diam " jawab si bapak mendiamkan sang anak.

" Ayolah pak,kalau bapak begini terus, lama selesai nya. Percaya pak, gak sakit. " Kata si perawat.

"Bu, minta tolong bapaknya dipegangi biar tidak menghindar terus Bu" tambah perawat bicara dengan sang istri.

Istri si bapak itu kemudian memegangi tangan si bapak yang akan disuntik, tetapi si bapak tetap berontak, tidak mau disuntik.

"Kamu tutupi mata saya saja,,biar saya tidak melihat waktu saya disuntik" pinta bapak pada istri.

Istri pun melakukannya sesuai keinginan bapak, tangan sang istri menutupi wajah bapak.

"Auw,,auw,," teriakan bapak lagi.

"Ya Allah, belum bapak,,tadi baru saya mau oleskan alkoholnya saja. Nih jarumnya masih di wadah. Bapak yang tenang ya " eluh si perawat.

Si istri memegangi tangan si bapak yang akan di suntik sembari menutup wajah si bapak. Dengan susah  payah akhirnya jarum suntik perawat berhasil mendarat di lengan kiri si bapak,,disertai dengan jeritan keras si bapak tentunya.

"Adooooohhhh...tolong ya Allah...toloooloong,,,,"teriak si bapak

" Sudah bapak, sudah selesai. Bajunya bisa dibetulkan lagi." jawab perawat sambil tersenyum.

Akhirnya setelah beberapa lama, selesai juga tugas si perawat. Berhasil menyuntikkan jarum suntik dengan penuh drama dan perjuangan.

Aku yang melihatnya tersenyum-senyum sendiri serasa melihat diriku sendiri. Ternyata tidak cuma aku yang takut disuntik, seorang bapak-bapak dengan badan kekar pun ternyata takut jarum suntikan juga 😁.

Komentar

  1. Ha ha ha tulisannya keren. Lanjut

    BalasHapus
  2. 😀😀😀😀 sweer ibuk bikin saya tetpingkal pingkak buk..ini saya bckn d dkt suami yg mnglmi hal yg sama.bedanya suami sya dlm perjlnan plng msh keinget dojternya yg cantik saat itu .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk,, iya to Bu?tp masih sempat-sempatnya ya Bu mengamati dokternya.hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FINALLY,,,DONE

Berawal dari bulan Maret yaitu semenjak pandemi dimulai, dimulai juga menimba ilmu secara online di grup belajar menulis yang diampu oleh om Jay, blogger ternama Nasional. Meskipun WFH dilakukan, kreatifitas dan inovasi harus tetap berjalan. Grup belajar menulis secara online menjadi pilihan. Banyak materi penulisan yang dipaparkan di grup belajar ini. Semuanya dikupas tuntas oleh para penulis ternama Indonesia. Sebut saja Akbar Zainuddin dan Munif Chatib. Siapa sih yang tidak mengenal beliau berdua. Buku karangan beliau menjadi best seller di beberapa toko buku besar. Beliau berdua hanyalah sedikit dari narasumber yang memberi paparan di pelatihan menulis online ini. Masih banyak narasumber yang hebat dan ternama yang bersedia memberikan ilmunya tentang dunia penulisan.  Menimba ilmu dari pakarnya langsung memang berbeda. Bahkan, seseorang yang belum pernah sekalipun menulis, setelah mengikuti pelatihan ini pasti akan terkena virus menulis dan mulai menulis. Awalnya pasti tidak lancar

SECARIK PESAN OM JAY, MENULISLAH !!!

Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca. Tidak mudah memang.Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Dari belajar menulis yang paling sederhana, cerita pribadi kita yang bisa kita tulis sebagai curahan hati, cerita apapun itu, entah itu penting atau tidak, tetap lah ditulis. Belajar dari banyak membaca karya orang lain. Ini penting untuk memperkaya diksi kita, mengenal gaya-gaya tulisan berbagai macam penulis, dan bisa juga sebagai latihan untuk memancing emosi kita. Selanjutnya belajar dari yang benar-benar pakar nya menulis. Ini harus ada penghubung yang bisa memfasilitasi kita untuk belajar dari para pakar menulis yang handal. Om Jay, founder komunitas sejuta

TIPS MEMBUKUKAN HASIL RESUME PELATIHAN

Jika dulu kita mendengar kata webinar atau kulwap, pasti sangat asing di telinga kita. Karena tidak dapat dibayangkan, apa bisa pelatihan/workshop/seminar yang dilakukan secara online baik dari YouTube atau WA? Namun, di tengah pandemi seperti sekarang, dimana kerumunan sangatlah dilarang dan masyarakat masih haus akan keilmuan, pelatihan secara online adalah solusi dari permasalahan ini. Saat ini penyelenggaraan webinar sedang digandrungi oleh banyak pihak. Baik yang pelaksanaannya dilakukan oleh instansi maupun pribadi. Semua berlomba-lomba untuk menawarkan acara webinar dengan seabrek manfaat yang didapat. Entah itu yang pelaksanaannya gratis, maupun yang berbayar. Prospek webinar di masa pandemi ini sedang begitu gemilang.  Banyaknya acara webinar yang diselenggarakan, juga memberikan suatu permasalahan. Apakah kita mengikuti webinar tersebut hanya untuk mengejar sertifikat yang ditawarkan atau benar-benar ingin memperoleh ilmu baru. Sebenarnya dua tujuan ini diperbolehkan selama k