Langsung ke konten utama

REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Tanggal 2 Mei identik sebagai Hari Pendidikan Nasional. Seyogyanya di momentum Hardiknas ini, dijadikan sebagai bahan refleksi bagi diri kita mengenai sumbangsih apa yang sudah kita berikan demi kemajuan pendidikan Indonesia.

Guru yang sejatinya seorang pencetak generasi muda, mempunyai andil yang sangat besar dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat dari UUD 1945 yang diemban, menjadikannya sebagai sosok multitalenta. Tidak hanya sebagai pengajar semata, tetapi ada banyak tugas lain yang dilakukannya. Sebagai seorang pendidik, motivator, konsultan, fasilitator, dan tugas lain dilakukannya demi kemajuan anak didiknya.

Gelar pahlawan tanpa tanda jasa akan benar terlihat secara nyata jika semua usaha yang dilakukan benar-benar ikhlas demi anak didiknya. Tugas guru memang sangat berat. Pendidikan yang diamanatkan oleh negara tidak hanya berlaku bagi sekelompok siswa tertentu. Namun, pendidikan harusnya dapat dirasakan oleh semua anak se Nusantara Indonesia tanpa terkecuali.

Tantangan besar bagi mereka yang mengajar di daerah tertinggal, terpencil dan terdalam.  Minimnya fasilitas pendidikan, ketercukupan tenaga pendidik yang sesuai kualifikasi, kondisi siswa, kondisi geografis tempat sekolah berada, akan butuh tenaga ekstra untuk bisa mencapai tujuan pendidikan yang sebenarnya. Peran serta pemerintah dirasa sangat berguna untuk membantu para guru mengembangkan SDM yang seutuhnya.

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang sebenarnya, bukan melulu melalui guru yang pintar IT nya, atau guru yang pandai dalam menyampaikan materinya, atau juga guru yang pandai keilmuannya. Akan tetapi, lebih kepada guru yang mampu masuk ke dalam psikologis siswanya, mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna dan mengajarkan akhlak mulia pada siswanya. Karena dari ini akan muncul para pembelajar yang bahagia, kreatif dan inovatif guna menghadapi kemajuan dunia, serta pembelajar yang berkarakter mulia.

Bagi guru harus selalu mengingat semboyan Ki Hajar Dewantara,,ing ngarso sung tulodho, di depan berdiri sebagai contoh dan teladan bagi siswanya karena guru itu digugu dan ditiru. Setiap ucapan guru pasti akan dipercaya dan dianut siswa siswi nya dan setiap tindakannya pasti juga dijadikan teladan bagi mereka. Guru yang ingin siswanya menjadi seorang pembelajar, harusnya memberikan contoh dirinya menjadi pembelajar sejati juga. Belajar sepanjang hayat tidak kenal lelah.

Ingin madyo mangun Karso, di tengah guru sebagai pembangun kreatifitas dan inovasi siswa, menghubungkan siswa dengan kondisi yang sedang terjadi di lingkungannya, menjadikan siswa lebih peduli akan lingkungannya. dan terakhir Tut Wuri Handayani, di belakang menjadi seorang pendorong dan motivator yang terus memotivasi siswa siswinya untuk terus semangat belajar, berkarya, dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara.

Selamat hari pendidikan nasional untuk semua para pendidik Indonesia, semoga engkau selalu bersemangat mendidik generasi muda karena di pundakmu ada beban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa dan dari tanganmu akan ditunggu lahirnya para generasi muda yang berkarya, berakhlak mulia dan berguna bagi kemajuan bangsa dan negara.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SECARIK PESAN OM JAY, MENULISLAH !!!

Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca. Tidak mudah memang.Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Dari belajar menulis yang paling sederhana, cerita pribadi kita yang bisa kita tulis sebagai curahan hati, cerita apapun itu, entah itu penting atau tidak, tetap lah ditulis. Belajar dari banyak membaca karya orang lain. Ini penting untuk memperkaya diksi kita, mengenal gaya-gaya tulisan berbagai macam penulis, dan bisa juga sebagai latihan untuk memancing emosi kita. Selanjutnya belajar dari yang benar-benar pakar nya menulis. Ini harus ada penghubung yang bisa memfasilitasi kita untuk belajar dari para pakar menulis yang handal. Om Jay, founder komunitas sejuta

KIAT MEMBUKUKAN LAPORAN PTK

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan (Wikipedia). Terdapat berbagai macam karya ilmiah, diantaranya hasil seminar atau workshop, laporan penelitian, makalah, artikel atau jurnal penelitian dan lainnya. Skripsi, tesis, dan disertasi pun tergolong jenis karya ilmiah. Apapun tipe penelitian yang dilakukan, baik penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian dan pengembangan (R&D), penelitian kualitatif ataupun penelitian eksperimen, jika dibuat dalam bentuk laporan penelitian maka disebut karya ilmiah. Salah satu jenis laporan penelitian yang sering dibuat oleh pengajar  adalah laporan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas.  Penelitian ini biasanya dilakukan oleh pengajar yang in

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DARI RUMAH

Wabah Covid 19 yang belum tau kapan meredanya, membuat banyak pihak bertanya-tanya, kapan kondisi akan kembali normal seperti biasa? Tak terkecuali bagi dunia pendidikan. Selama pandemi Covid 19 menyerang, kegiatan di bidang pendidikan seakan lumpuh. Banyak kebijakan yang akhirnya membuat sektor ini mengambil langkah yang dilematis. Di satu sisi, melaksanakan anjuran dari pemerintah yang mengharuskan adanya social dan physical distancing guna menekan penyebaran virus Covid 19. Tapi di sisi lain, pembelajaran harus tetap terlaksana. Hak siswa untuk mendapatkan pengajaran harus tetap diterima. Akhirnya jalan tengahpun dilakukan. Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan ini. Namun pertanyaannya, bagaimana membuat pembelajaran yang efektif selama PJJ? Keputusan pelaksanan PJJ yang serba mendadak, membuat para pelaku pendidikan sangat tidak siap. Tidak hanya guru dan siswa, orang tua, kepala sekolah hingga pengambil kebijakan pendidikan lainnyapun mau tidak mau haru