Langsung ke konten utama

KIAT MENULIS DI MEDIA MASSA


Di era sekarang, kita masih membutuhkan media massa sebagai sarana pencari informasi terbaru yang kita butuhkan. Namun, apakah sebenarnya media massa itu ? Dilansir dari gurupendidikan.id, media massa adalah alat komunikasi untuk menyebarkan berita, aspirasi ataupun pesan tertentu kepada masyarakat langsung secara luas. Terdapat beberapa jenis media massa yaitu media cetak (koran, majalah, buletin), media elektronik (televisi, radio), dan yang sekarang sedang sangat diminati oleh masyarakat adalah media cyber (media sosial, web, blog, dll). Secara umum, berbagai jenis media massa tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai pemberi informasi atau berita kepada masyarakat umum. Meskipun bertindak sebagai pemberi informasi, media massa tidak akan berguna jika tidak ada suatu artikel sebagai bahan berita. Narasumber ibu Dra. Rahmi, M.Pd akan menjelaskan mengenai artikel ilmiah yang berhasil dimuat di media massa.

Menurut beliau, artikel yang dapat dimuat di media massa biasanya artikel yang membahas suatu permasalahan yang sedang trend di masyarakat. Kriteria suatu artikel dapat dimuat di media massa adalah :

  • Biasanya isi dalam artikel  memuat latar belakang permasalahan, solusi dan kesimpulan
  • Panjang paragraf dalam artikel berbeda-beda tergantung kriteria dari penerbit, tapi biasanya maksimal 11 paragraf
  • Untuk penulisan artikel imiah sedang, jumlah kata sebanyak 1500-2000 kata, sedangkan untuk artikel ilmiah pendek sebesar 500-1000 kata
  • Penulisan artikel ditulis di kertas A4 sebanyak 3-4 halaman dengan sapasi 1,5.


Lebih lanjut bu Rahmi menjelaskan bahwa artikel ilmiah yang dapat dimuat di media massa biasanya berangkat dari penelitian tindakan yang sering kita buat. Hal ini karena sebuah penelitian tindakan biasanya berawal dari adanya permasalahan pada proses pembelajaran . Adanya masalah ini, maka akan muncul suatu solusi guna memecahkan masalah yang ada.  Hingga pada akhirnya ditarik suatu kesimpulan apakah solusi yang ditawarkan memberikan efek yang signifikan terhadap permasalahan yang ada.

Adapun format laporan penelitian tindakan menurut Ibu Rahmi yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang masalah

Uraikan secara lugas masalah yang ingin dipecahkan, penyebab timbulnya masalah tersebut, dan tingkat masalah yang ingin ditanggulangi oleh peneliti

Rumusan masalah

Uraikan secara singkat bentuk tindakan yang akan diambil apakah argumentasi teoritik atau empirik pemilihan tindakan. Kemudian rumuskan hipotesis tindakan sebagai landasan tindakan yang digunakan

Tujuan Penelitian

Uraikan tujuan dilakukannya penelitian tersebut dengan jelas

Ruang lingkup penelitian

Sebutkan lingkup atau batas-bats tindakan yang akan diambil oleh peneliti

BAB II :  KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 

Kerangka pikir : adalah sintaks dari hasil analisa variabel penelitian yang berbentuk skema yang menghasilkan sebuah pernyataan

Hipotesis : berisi dugaan sementara calon peneliti terkait variabel penelitian yang biasanya ditandai dengan kalimat jika... maka...

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS  

Setting Penelitian

Sebutkan lokasi penelitian, waktu penyelenggaraan penelitian (misal:   Semester I, II, bulan, tahun, dst.), dan karakteristik kelompok sasaran yang menjadi subjek penelitian, serta bentuk aktivitas dalam pembelajaran.

Prosedur Penelitian

Uraikan gambaran umum penelitian yang dilakukan termasuk jumlah dan prosedur siklus penelitian yang dilakukan. Rincian Prosedur Penelitian meliputi :

a. Persiapan Tindakan

    Sebutkan persiapan apa saja yang dilakukan (seperti analisis diagnostik untuk menspesifikasi masalah dan rincian penyebab timbulnya masalah)

b. Implementasi Tindakan

    Deskripsikan tindakan yang akan diambil, skenario kerja tindakan, dan prosedur tindakan yang digunakan penelit

c. Pemantauan dan Evaluasi

    Uraikan Prosedur pemantauan dan evaluasi tindakan, alat- alat pemantauan dan evaluasi yang digunakan, beserta kriteria keberhasilan tindakannya

d. Analisis dan Refleksi 

Uraikan prosedur analisis hasil pemantauan dan refleksi terhadap tindakan yang telah diambil, tim yang terlibat dalam analisis hasil pemantauan dan refleksi, kriteria dan rencana bagi tindakan daur ulang.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sajikan hasil penelitian atau temuan setelah tindakan dilaksanakan dan penyajian temuan harus sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan. Kemudian dilakukan pembahasan secara lengkap tentang temuan atau hasil penelitian tindakan tersebut. Pembahasan hendaknya memberikan penjelasan tentang kegagalan maupun keberhasilan penerapan suatu metode atau model dalam kegiatan belajar mengajar kita.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN  

Simpulan

Simpulkan hasil penelitian yang diperoleh secara lengkap, sesuai dengan masalah yang diteliti

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Bahan yang dilampirkan meliputi silabus, Materi Ajar, RPP, Media Pembelajaran, Nilai dan daftar hadir siklus 1-3 dan Lampiran lain-lain ( Undangan Seminar, Panitia Seminar, Notulen Seminar, Surat Pernyataan Keoriginal Penelitian, Surat Keterangan Waktu Penelitian, Penyerahan PTK ke Perputakaan Sekolah)

Laporan penelitian tindakan yang sudah dilakukan dan tersusun rapi dapat diubah bentuknya ke dalam artikel ilmiah sesuai dengan yang penulis bahas sebelumnya. Tata aturan penulisan dan isi dari artikel ilmiah haruslah sesuai dengan ketentuan yang ada. Semua aturan teknis yang menjadi syarat tulisan artikel ilmiah harus dipenuhi semua sehingga pengiriman naskah ke media massa dapat cepat terlaksana.  

     

 

 

 


Komentar

  1. Balasan
    1. Insyaallah om Jay,, sedang diusahakan 😊

      Hapus
  2. Keren pool Bu Nora. Ayo terbitkan artikel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah pak,,sedang diusahakan pak,,semoga layak muat

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MEMBUKUKAN HASIL RESUME PELATIHAN

Jika dulu kita mendengar kata webinar atau kulwap, pasti sangat asing di telinga kita. Karena tidak dapat dibayangkan, apa bisa pelatihan/workshop/seminar yang dilakukan secara online baik dari YouTube atau WA? Namun, di tengah pandemi seperti sekarang, dimana kerumunan sangatlah dilarang dan masyarakat masih haus akan keilmuan, pelatihan secara online adalah solusi dari permasalahan ini. Saat ini penyelenggaraan webinar sedang digandrungi oleh banyak pihak. Baik yang pelaksanaannya dilakukan oleh instansi maupun pribadi. Semua berlomba-lomba untuk menawarkan acara webinar dengan seabrek manfaat yang didapat. Entah itu yang pelaksanaannya gratis, maupun yang berbayar. Prospek webinar di masa pandemi ini sedang begitu gemilang.  Banyaknya acara webinar yang diselenggarakan, juga memberikan suatu permasalahan. Apakah kita mengikuti webinar tersebut hanya untuk mengejar sertifikat yang ditawarkan atau benar-benar ingin memperoleh ilmu baru. Sebenarnya dua tujuan ini diperbolehkan selama k

T O J T R P : Sukses Menulis Buku bersama Akbar Zainudin

Minggu, 5 April 2020, kami dari kelompok belajar menulis gelombang 8 memulai lagi menimba ilmu secara online dengan narasumber handal. Kali ini bersama bapak Akbar Zainudin seorang Penulis buku best seller Man Jadda Wajada. Sekilas perkenalan dari beliau, beliau  mulai karir menulisnya sejak duduk  di bangku SMA di Gontor dan dilanjutkan pada saat beliau menjadi mahasiswa. Buku pertama beliau, Man Jadda Wajada ditulis tahun 2008, yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia. Hingga sekarang, sudah ada 13 buku yang beliau tulis dan hampir semuanya bertema motivasi. Menurut pak Akbar, terdapat dua tipe naskah yaitu naskah fiksi (novel, cerpen, fabel, dan sebagainya) dan non fiksi (buku motivasi, buku pendidikan, sains, dan sebagainya). Perbedaan dari kedua tipe naskah ini terletak pada bagian-bagiannya yaitu : Naskah Non Fiksi berisi, 1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan. 2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, anal

Terpaksa Lalu Terbiasa

Menghadapi tahun ajaran baru, banyak hal yang perlu dipersiapkan. Apalagi dengan kondisi yang spesial di tahun ajaran ini, persiapan yang matang sangatlah diperlukan. Pandemi yang belum berakhir, membuat banyak guru mengeluarkan segala daya upaya untuk mempersiapkan pembelajaran yang seideal mungkin guna memfasilitasi anak didiknya. Entah itu daring atau luring, yang terpenting adalah hak siswa akan pendidikan dapat terpenuhi selama pandemi.  Di sekolah yang terletak di zona hijau, bapak ibu guru dapat sedikit bernafas lega karena diperbolehkan untuk dapat berjumpa lagi dengan anak didiknya. Hal ini akan mempermudah penyampaian pembelajaran. Guru dan siswa dapat bertatap muka langsung dan pembelajaran juga dapat  dilakukan secara langsung. Meskipun terbatas waktunya, namun sangatlah cukup untuk memenuhi hasrat siswa untuk mendapatkan pembelajaran langsung dari gurunya.    Lain halnya dengan sekolah yang ada di zona merah. Para guru dan siswa harus bersabar dan menahan diri untuk dapat