Langsung ke konten utama

KEAJAIBAN MENULIS PART 4

Dua hari ini belum sempat membuat rangkuman. Laptop sedang rewel, ada beberapa tuts keyboard yang tidak nyambung ketika dipencet. Pencet tombol M keluar tanda koma, pencet spasi malah tidak respon sama sekali, dan yang lebih parah, tombol angka 0 yang selalu terpencet terus menerus sehingga sangat mengganggu sekali. Memang dapat diatasi dengan menggunakan keyboard portabel atau screen keyboard, tapi tetap saja tidak maksimal hasilnya karena tombol 0 yang terpencet tadi. 

Padahal sedang deadline penyelesaian buku dengan Prof Eko. Alhasil semua pengerjaan lewat Handphone semua. Susah? jelas karena layar yang kecil dan kesulitan mengatur margin dan pemberian bullet Numbering. Hasilnya 2 hari hanya tidur 2 jam sehari, tidur malam jam 2 dini hari, bangun jam 3 untuk sahur, lalu jam 4 tidur sebentar, bangun subuh. Setelah itu turn on sampai malam tiba. 

Jelas capek, tapi ini demi membayar beberapa hari sebelumnya yang tidak menyempatkan diri untuk penyelesaian buku. Salah sendiri sih, masih belum bisa memanage waktu dengan baik. Namun, rasa capek itu terbayarkan. Alhamdulillah buku pertama sudah hampir selesai. Tinggal melengkapi bagian pelengkap, editing beberapa bagian isi buku, dan menambah indeks daftar pustaka saja. Semoga hasilnya tidak mengecewakan dan bebas plagiarisme. Karena sangat susah membuat buku non fiksi dengan tidak mencomot sumber lain. Harus diotaki atik agar tidak termasuk plagiat. Tentunya sumber masih tetap dicantumkan.

Rasa lelah itu hilang sempurna ketika ada notifikasi WA di grup belajar menulis dengan Om Jay. Seperti biasa beliau memposting tulisan baru lagi. Rajin sekali om Jay menulis,blogger ternama memang sebutan paling cocok buat beliau. Postingan kali ini mengumumkan 3 guru blogger yang tulisannya memberikan inspirasi. Seperti biasa, saya blog walking ke blog beliau, selain memang ingin membaca lagi tulisan beliau, juga untuk menghapus rasa penasaran mengenai siapa ketiga guru beruntung tersebut. 

Daaaan....Tarrraaa..link alamat blog saya tertulis di urutan ketiga dari daftar ketiga guru blogger yang tulisannya menginspirasi. Seketika tidak langsung percaya. Sampai saya buka tutup blog om Jay hingga 3 kali untuk memastikan saya tidak salah membaca. Baru ketiga kalinya saya percaya jika memang link alamat blog itu adalah milik saya. 

Syukur Alhamdulillah, tidak disangka, tugas resume yang saya kirimkan tiap harinya setelah pemberian materi narasumber, masuk ke dalam daftar guru blogger yang mendapatkan sesuatu dari penerbit Andi dan Ikatan Guru TIK PGRI beserta Komunitas Sejuta Guru Ngeblog. Sebenarnya bukan masalah besar kecilnya hadiah yang saya terima, tetapi rasa bahagia karena tulisan saya mendapat apresiasi jauh diatas segalanya. Bagi penulis, apresiasi dari pembaca itu sangat penting dan akan menjadikan pemicu semangat bagi penulis untuk terus berkarya. Apalagi bagi saya yang masih pemula, benar-benar seperti disulut api semangat. Semoga hadiah yang diberikan dapat bermanfaat untuk saya agar bisa menghasilkan tulisan-tulisan lain yang inspiratif. Seperti kata Om Jay, menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. 


Salam Penulis Pemula

Komentar

  1. Memang jooz Bu Nora, smgtnya bisa mjd motivasi tmn2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetap semangat berkarya pak, semuanya hebat 😊

      Hapus
  2. selamat ya, dan memang dewan juri luar biasa, bisa melihat dengan mata hati, siapa saja yg layak diapresiasi. tentu blogger lainnya siap untuk dibidik dewan juri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih om Jay dan semuanya,,mungkin jika tidak kenal dan belajar di grup ini, tidak akan bisa mulai menulis. Semoga bisa terus semangat menulis lagi

      Hapus
  3. Selamat bu nora..mju terus sukses sll..tulisan bu nora memang sll bs meng inspirasi..n sngt bermutu..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FINALLY,,,DONE

Berawal dari bulan Maret yaitu semenjak pandemi dimulai, dimulai juga menimba ilmu secara online di grup belajar menulis yang diampu oleh om Jay, blogger ternama Nasional. Meskipun WFH dilakukan, kreatifitas dan inovasi harus tetap berjalan. Grup belajar menulis secara online menjadi pilihan. Banyak materi penulisan yang dipaparkan di grup belajar ini. Semuanya dikupas tuntas oleh para penulis ternama Indonesia. Sebut saja Akbar Zainuddin dan Munif Chatib. Siapa sih yang tidak mengenal beliau berdua. Buku karangan beliau menjadi best seller di beberapa toko buku besar. Beliau berdua hanyalah sedikit dari narasumber yang memberi paparan di pelatihan menulis online ini. Masih banyak narasumber yang hebat dan ternama yang bersedia memberikan ilmunya tentang dunia penulisan.  Menimba ilmu dari pakarnya langsung memang berbeda. Bahkan, seseorang yang belum pernah sekalipun menulis, setelah mengikuti pelatihan ini pasti akan terkena virus menulis dan mulai menulis. Awalnya pasti tidak la...

SECARIK PESAN OM JAY, MENULISLAH !!!

Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca. Tidak mudah memang.Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Dari belajar menulis yang paling sederhana, cerita pribadi kita yang bisa kita tulis sebagai curahan hati, cerita apapun itu, entah itu penting atau tidak, tetap lah ditulis. Belajar dari banyak membaca karya orang lain. Ini penting untuk memperkaya diksi kita, mengenal gaya-gaya tulisan berbagai macam penulis, dan bisa juga sebagai latihan untuk memancing emosi kita. Selanjutnya belajar dari yang benar-benar pakar nya menulis. Ini harus ada penghubung yang bisa memfasilitasi kita untuk belajar dari para pakar menulis yang handal. Om Jay, founder komunitas sejuta ...

JURUS 4R : MENCATATKAN SEJARAH LEWAT TULISAN

Membaca buku sama halnya untuk berbicara dengan orang-orang bijak di masa lalu (Decrates) Setiap manusia ingin dikenang dan dikenal melalui sejarah. Itulah mengapa kita memerlukan sarana untuk mencatatkan diri kita dalam sejarah. Caranya yaitu dengan menerbitkan buku. Menerbitkan buku adalah cara kita untuk menorehkan segala perasaan dan pikiran kita akan sesuatu  ke dalam sebuah tulisan yang dibukukan. Permasalahan utamanya adalah tujuan akhir kita terletak pada menerbitkan buku atau membuat buku. Karena dua hal ini terlihat sama, namun berbeda esensinya.  Membuat buku dapat dilakukan oleh semua orang, tetapi tidak semua orang dapat menerbitkan buku. Memang, sekarang ini banyak cara untuk menerbitkan buku secara mandiri dan lebih mudah tentunya, namun untuk menerbitkan buku di penerbit besar yang berskala nasional, tidak semua orang dapat melakukannya. Hanya karya tulisan terbaiklah yang dapat dilirik oleh penerbit-penerbit besar berskala nasional. Namun, jangan ja...