Langsung ke konten utama

MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MELALUI KARTUN

Selama masa WFH ini, sebagian besar waktu saya, saya habiskan untuk meladeni duo bocil saya. Maklum, jika pada kondisi biasa, hanya terbatas waktu bersama mereka, jika tidak pagi hari sebelum kerja ya sore hari setelah bekerja. Itupun kadang masih saya sambi sembari melakukan urusan rumah tangga. Karena itu, si adek kakak ini bahagia luar biasa melihat bundanya lebih banyak kerja di rumah daripada ke luar rumah.

Dan kegiatan harian saya sekarang selalu berkutat untuk mendampingi serangkaian kegiatan tidak kenal lelah si kakak karena adek selalu nempel sama eyangnya. Mulai dari main, belajar, nonton, lari-larian, main sepeda, baca buku, hampir semua dengan saya. Tapi yang paling saya nikmati adalah ketika sesi menonton TV. Memang saya masih memperbolehkan kakak untuk nonton TV. Karena bagi kami, TV bisa dijadikan sarana pendidikan yang bagus ketika tepat tontonannya dan tepat pula pendampingannya. Mengapa saya katakan tepat pendampingan? Karena jika anak tidak didampingi ketika menonton acara TV, anak akan menelan mentah-mentah apa yang mereka dapatkan dari tontonan tersebut.

Sebagai contoh pada kartun Doraemon, ada karakter Nobita yang malas belajar. Ini dapat dijadikan contoh ke anak bahwa jika kita malas belajar, maka dapat nilai jelek dan sering kena hukuman. Dari sini, maka anak akan berfikir agar tidak malas ketika belajar. Lalu, kartun Nusa dan Rara, yang memberikan contoh tata cara makan yang islami. Ini sangat baik dijadikan contoh bagi anak agar mereka mau melakukan kegiatan makan mengikuti sunah Rasulullah karena ketika anak melihat, otaknya akan lebih cepat dan lebih lama menyimpan memori tersebut dibandingkan ketika dia mendengar.

Dan sekarang, kartun yang sedang disukai kakak yaitu Monkart. Ini menjadi tontonan wajibnya tiap sehabis sholat dan mengaji. Kartun ini lebih mengisahkan tentang balapan antara para monster lucu untuk meraih gelar kesatria. Jika Bapak ibu penasaran, bapak ibu dapat melihatnya melalui channel RTV setiap hari selepas tayangan Ramadhan di rumah sehabis maghrib. Awalnya saya kurang respect terhadap kartun tersebut karena tidak paham alur ceritanya. Namun, tiap kali menonton, saya selalu memperhatikan tingkah polah kakak ketika menirukan adegan-adegan perubahan si monster lucu tadi. Seru dan lucu kalau menurut saya. Karena penasaran, seseru apa acara kartun itu, saya akhirnya tertarik menonton juga. Setelah beberapa kali menonton, saya sendiri akhirnya ketagihan dengan kartun ini. Banyak hal yang diajarkan dari kartun ini. Kegigihan, semangat juang yang tinggi, pantang menyerah, sifat ingin tahu tinggi, persahabatan, kepedulian terhadap teman, dan banyak lagi pelajaran yang dapat diambil dari kartun ini.

Saya pun yang mendampingi kakak menonton, selalu mensounding dia akan hal-hal baik yang dapat diambil dari kartun itu. Meskipun ada pertarungan sesama monster di dalamnya, tetapi bimbingan saya tetap pada pelajaran karakter yang diajarkan. Jadi memang, pendampingan anak ketika menonton TV sangatlah penting bagi orang tua. Agar anak tidak serta merta mengambil dan meniru semua yang mereka tangkap melalui Indra mereka. Dengan adanya pendampingan, hasil tangkapan Indra ini akan mengalami proses penyaringan dahulu untuk dibuang hal yang negatifnya dan diambil hal-hal yang positif nya. Sehingga anak tidak hanya menonton sebagai hiburan semata melainkan ada pelajaran yang dapat diambilnya.

Semarang
16 Ramadhan 1441 H

Blogger pemula

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FINALLY,,,DONE

Berawal dari bulan Maret yaitu semenjak pandemi dimulai, dimulai juga menimba ilmu secara online di grup belajar menulis yang diampu oleh om Jay, blogger ternama Nasional. Meskipun WFH dilakukan, kreatifitas dan inovasi harus tetap berjalan. Grup belajar menulis secara online menjadi pilihan. Banyak materi penulisan yang dipaparkan di grup belajar ini. Semuanya dikupas tuntas oleh para penulis ternama Indonesia. Sebut saja Akbar Zainuddin dan Munif Chatib. Siapa sih yang tidak mengenal beliau berdua. Buku karangan beliau menjadi best seller di beberapa toko buku besar. Beliau berdua hanyalah sedikit dari narasumber yang memberi paparan di pelatihan menulis online ini. Masih banyak narasumber yang hebat dan ternama yang bersedia memberikan ilmunya tentang dunia penulisan.  Menimba ilmu dari pakarnya langsung memang berbeda. Bahkan, seseorang yang belum pernah sekalipun menulis, setelah mengikuti pelatihan ini pasti akan terkena virus menulis dan mulai menulis. Awalnya pasti tidak lancar

SECARIK PESAN OM JAY, MENULISLAH !!!

Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca. Tidak mudah memang.Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Dari belajar menulis yang paling sederhana, cerita pribadi kita yang bisa kita tulis sebagai curahan hati, cerita apapun itu, entah itu penting atau tidak, tetap lah ditulis. Belajar dari banyak membaca karya orang lain. Ini penting untuk memperkaya diksi kita, mengenal gaya-gaya tulisan berbagai macam penulis, dan bisa juga sebagai latihan untuk memancing emosi kita. Selanjutnya belajar dari yang benar-benar pakar nya menulis. Ini harus ada penghubung yang bisa memfasilitasi kita untuk belajar dari para pakar menulis yang handal. Om Jay, founder komunitas sejuta

TIPS MEMBUKUKAN HASIL RESUME PELATIHAN

Jika dulu kita mendengar kata webinar atau kulwap, pasti sangat asing di telinga kita. Karena tidak dapat dibayangkan, apa bisa pelatihan/workshop/seminar yang dilakukan secara online baik dari YouTube atau WA? Namun, di tengah pandemi seperti sekarang, dimana kerumunan sangatlah dilarang dan masyarakat masih haus akan keilmuan, pelatihan secara online adalah solusi dari permasalahan ini. Saat ini penyelenggaraan webinar sedang digandrungi oleh banyak pihak. Baik yang pelaksanaannya dilakukan oleh instansi maupun pribadi. Semua berlomba-lomba untuk menawarkan acara webinar dengan seabrek manfaat yang didapat. Entah itu yang pelaksanaannya gratis, maupun yang berbayar. Prospek webinar di masa pandemi ini sedang begitu gemilang.  Banyaknya acara webinar yang diselenggarakan, juga memberikan suatu permasalahan. Apakah kita mengikuti webinar tersebut hanya untuk mengejar sertifikat yang ditawarkan atau benar-benar ingin memperoleh ilmu baru. Sebenarnya dua tujuan ini diperbolehkan selama k