Langsung ke konten utama

SPEECHLESS

Ulang tahun...

Kalau dulu waktu masih ABG, mungkin bahagia ketika mendekati hari ulang tahun. Meskipun jadi bulan-bulanan tradisi ulang tahun yaitu mandi tepung dan air, paling tidak dapat ucapan ulang tahun plus tagihan traktiran dari teman-teman dekat. Apalagi kalau punya kesayangan, kado dari yang tersayang akan menjadi sesuatu yang dikenang. Namun, seiring bertambahnya waktu, ulang tahun tidak lagi terasa istimewa. Versi saya, sudah menjadi hari  layaknya hari biasa. Bedanya umur yang mulai berkurang. Mengapa saya katakan berkurang? karena waktu kita di dunia semakin sedikit seiring dengan semakin seringnya kita berulang tahun. Bahkan ketika mendekati hari ulang tahun, bukan bahagia yang saya rasakan. Sebaliknya rasa takut yang saya alami. Karena ketika usia bertambah, bertambah pula tanggung jawab kita, kita harus lebih dewasa, bijaksana, hati-hati, teliti dan masih banyak lagi. Amanah di di pertambahan usia terasa lebih berat daripada sebelumnya.  

Namun, untuk hari ini, rasa haru dan bahagia lebih mendominasi dibandingkan rasa takut yang biasanya. Sedari pagi, ucapan dan doa tak henti masuk melalui WA. Entah WA pribadi ataupun WA grup. Dari keluarga sendiri, teman kerja bahkan teman SMA dulu. Tetapi yang membuat saya terharu adalah ucapan dari anak-anak dimana saya menjadi wali kelas di dalamnya. Perhatian yang mereka berikan, sungguh tiada duanya. Ditambah ini diucapkan ketika momen-momen di akhir tahun pelajaran. Semakin menambah rasa haru saja. Karena setelah ini tidak dapat mendampingi mereka lagi seperti biasa. Tahun ajaran baru nanti, mereka akan mendapatkan kelas baru, teman baru dan tentu saja wali kelas baru. Doa, ucapan serta maaf,  mereka  sampaikan satu persatu untuk saya. Tak dapat ditutupi, mata ini berkaca-kaca ketika membacanya. 

Ditambah lagi, ucapan dan doa dari keluarga baru yang saya dapatkan di masa pandemi ini. Keluarga baru yang tidak pernah bertatap muka, yang belum mengenal terlalu lama, yang hanya berkenalan lewat dunia Maya yaitu WA. Tetapi kita sudah berasa seperti saudara dan keluarga. Perhatian yang diberikan keluarga baru saya ini begitu luar biasa. Ini semakin membuat air mata tak bisa ditahan lagi. Bukan air mata kesedihan, melainkan air mata kebahagiaan yang tiada duanya. 

(Sebuah puisi dari teman rasa keluarga)

Ulang tahun yang tiap tahunnya berasa seperti hari-hari biasa,terasa lebih spesial di tahun ini. Bukan kado atau hadiah. Namun perhatian dan cinta yang luar biasa yang saya dapatkan.  Love you all...😘😘😘



Komentar

  1. Samar milad sukses dunia akherat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matursuwun pak,,doa yang sama untuk bapak 😊

      Hapus
  2. Selamat ulang tahun ibu noralia, sehat selalau dan panjang umur....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin,,terima kasih pak,,doa yang sama untuk bapak sekeluarga 😊

      Hapus
  3. Mbak..aku ikut latut dalam coretan mu...mbk nora...trenyuh dan air mata tak kuasa menitik juga dari kedua telagaku

    BalasHapus
  4. Mbak..aku ikut latut dalam coretan mu...mbk nora...trenyuh dan air mata tak kuasa menitik juga dari kedua telagaku

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SECARIK PESAN OM JAY, MENULISLAH !!!

Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca. Tidak mudah memang.Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Dari belajar menulis yang paling sederhana, cerita pribadi kita yang bisa kita tulis sebagai curahan hati, cerita apapun itu, entah itu penting atau tidak, tetap lah ditulis. Belajar dari banyak membaca karya orang lain. Ini penting untuk memperkaya diksi kita, mengenal gaya-gaya tulisan berbagai macam penulis, dan bisa juga sebagai latihan untuk memancing emosi kita. Selanjutnya belajar dari yang benar-benar pakar nya menulis. Ini harus ada penghubung yang bisa memfasilitasi kita untuk belajar dari para pakar menulis yang handal. Om Jay, founder komunitas sejuta

KIAT MEMBUKUKAN LAPORAN PTK

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan (Wikipedia). Terdapat berbagai macam karya ilmiah, diantaranya hasil seminar atau workshop, laporan penelitian, makalah, artikel atau jurnal penelitian dan lainnya. Skripsi, tesis, dan disertasi pun tergolong jenis karya ilmiah. Apapun tipe penelitian yang dilakukan, baik penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian dan pengembangan (R&D), penelitian kualitatif ataupun penelitian eksperimen, jika dibuat dalam bentuk laporan penelitian maka disebut karya ilmiah. Salah satu jenis laporan penelitian yang sering dibuat oleh pengajar  adalah laporan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas.  Penelitian ini biasanya dilakukan oleh pengajar yang in

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DARI RUMAH

Wabah Covid 19 yang belum tau kapan meredanya, membuat banyak pihak bertanya-tanya, kapan kondisi akan kembali normal seperti biasa? Tak terkecuali bagi dunia pendidikan. Selama pandemi Covid 19 menyerang, kegiatan di bidang pendidikan seakan lumpuh. Banyak kebijakan yang akhirnya membuat sektor ini mengambil langkah yang dilematis. Di satu sisi, melaksanakan anjuran dari pemerintah yang mengharuskan adanya social dan physical distancing guna menekan penyebaran virus Covid 19. Tapi di sisi lain, pembelajaran harus tetap terlaksana. Hak siswa untuk mendapatkan pengajaran harus tetap diterima. Akhirnya jalan tengahpun dilakukan. Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan ini. Namun pertanyaannya, bagaimana membuat pembelajaran yang efektif selama PJJ? Keputusan pelaksanan PJJ yang serba mendadak, membuat para pelaku pendidikan sangat tidak siap. Tidak hanya guru dan siswa, orang tua, kepala sekolah hingga pengambil kebijakan pendidikan lainnyapun mau tidak mau haru