Langsung ke konten utama

Terpaksa Lalu Terbiasa

Menghadapi tahun ajaran baru, banyak hal yang perlu dipersiapkan. Apalagi dengan kondisi yang spesial di tahun ajaran ini, persiapan yang matang sangatlah diperlukan. Pandemi yang belum berakhir, membuat banyak guru mengeluarkan segala daya upaya untuk mempersiapkan pembelajaran yang seideal mungkin guna memfasilitasi anak didiknya. Entah itu daring atau luring, yang terpenting adalah hak siswa akan pendidikan dapat terpenuhi selama pandemi. 

Di sekolah yang terletak di zona hijau, bapak ibu guru dapat sedikit bernafas lega karena diperbolehkan untuk dapat berjumpa lagi dengan anak didiknya. Hal ini akan mempermudah penyampaian pembelajaran. Guru dan siswa dapat bertatap muka langsung dan pembelajaran juga dapat  dilakukan secara langsung. Meskipun terbatas waktunya, namun sangatlah cukup untuk memenuhi hasrat siswa untuk mendapatkan pembelajaran langsung dari gurunya.   


Lain halnya dengan sekolah yang ada di zona merah. Para guru dan siswa harus bersabar dan menahan diri untuk dapat kembali bertatap muka di sekolah. PJJ tetap dilanjutkan. Daring dan luring dijadikan pilihan sebagai metode pembelajaran. Meskipun ada perbedaan, namun haruslah sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bagi sekolah yang menggunakan sistem luring, guru harus mencari cara yang efektif untuk melakukan pembelajaran. Program belajar dari radio dan TV dapat dijadikan salah satu pilihan. Penggunaan modul, diktat atau buku paket pun tidak ketinggalan. Pembelajaran secara home visit juga dapat dilakukan sebagai upaya guru untuk menyampaikan pembelajaran. Berbagai pertimbangan dipikirkan untuk mencari cara yang ideal agar KBM tetap berjalan. Tidak dapat disamaratakan antara sekolah satu dengan yang lainnya dalam pemilihan cara belajar secara PJJ. Kondisi ekonomi keluarga, tingkat pengetahuan pendamping, kondisi lingkungan, menjadi beberapa hal yang harus dipikirkan guna menentukan cara PJJ yang sesuai. Semuanya demi terpenuhinya hak siswa akan pendidikan.

Bagi sekolah yang mampu melaksanakan PJJ secara daring, tantangan tersendiri bagi guru untuk mau dan mampu menggunakan teknologi dalam pembelajaran. IT sebagai kunci dalam kelancaran pembelajaran daring ini. Berbagai macam pelatihan penggunaan aplikasi daring, dapat diikuti oleh guru untuk mengasah kemampuan IT nya.  Hal ini juga dilakukan oleh para guru di sekolah kami, SMP NEGERI 8 SEMARANG. 

10 hari sebelum tahun ajaran baru dimulai, sekolah kami mengadakan IHT untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran daring. Acara ini berlangsung selama 3 hari dari hari Kamis hingga Senin. Dipandu oleh bagian kurikulum, para guru belajar mengenal sistem LMS, membuat video pembelajaran, dan mengenal aplikasi video conference. Aplikasi google classroom, zoom dan faststone kami pilih untuk membantu para guru selama pembelajaran daring dilakukan. Kemudahan dan kefamiliaran dijadikan pertimbangan untuk memilih aplikasi ini. Meskipun secara umum kegiatan berlangsung lancar, namun sebenarnya penuh perjuangan. 
(Suasana IHT SMP NEGERI 8 SEMARANG)

Bagi para guru senior, ini merupakan hal yang baru untuk dipelajari. Butuh perjuangan untuk dapat mengikuti petunjuk yang diberikan oleh mentor. Meskipun begitu, semangat para guru senior untuk mau belajar dan bisa menggunakan, perlu diberikan penghargaan. Pelan tapi pasti, beliau semua akhirnya mampu menaklukkan aplikasi daring ini. Tinggal dilakukan pembiasaan agar semakin lancar menggunakan aplikasi daring ini dalam pembelajaran. 

Selesai IHT intern selama 3 hari, kami harus dihadapkan lagi dengan pelatihan baru dari dinas setempat. Pengenalan Office 365 adalah hal yang harus kami lahap selanjutnya. Bagi saya sendiri, aplikasi ini merupakan hal yang baru. Hal yang saya tahu hanya sebatas join meeting di Microsoft teams. Selebihnya, tidak pernah menggunakan produk daring office 365. Pembukaan pelatihan dilakukan hari Senin oleh tim dari Microsoft. Selanjutnya beberapa peserta dibagi ke dalam beberapa kelas. Setiap kelas didampingi oleh satu mentor trainee. Senin malam pelatihan dimulai. Hari pertama kami diperkenalkan apa itu Microsoft education, bagaimana cara menebus reedem code dan mengerjakan quiz di MEC. Lebih lanjut kami juga diajarkan membuat meeting video conference melalui Ms.teams. Sebenarnya aplikasi ini hampir sama dengan zoom dan aplikasi vicon lainnya dalam hal cara membuat jadwal meeting dan membagikan link meeting. Hanya saja, tahapannya lebih ringkas dan cenderung lebih mudah. 

(Pengenalan MEC pada TOT office 365)

Hari kedua, masuk materi pembuatan daftar hadir dan kuis dengan office form dan memasukkan file di one Drive. Hampir sama dengan google form dan Google Drive sebenarnya. Hanya saja, office form fiturnya lebih simple dan kurang lengkap kalau menurut saya. Namun secara fungsi dan pembuatan formulir atau soal kuis, hampir sama. Mengenai one Drive, meskipun fungsinya sama dengan Google Drive yaitu untuk penyimpanan dan sharing file, namun pengguna diuntungkan dengan memori penyimpanan yang begitu besar. 5 Tera diberikan bagi pengguna office 365 ini. Kapasitas memori yang begitu besar untuk menyimpan file-file kita. 

Hari terakhir penyampaian materi, kami disuguhkan materi baru yaitu pembuatan one note class dan membuat video pembelajaran dengan sway. Dua hal ini baru buat saya sehingga perlu mendengan dengan detail materi yang disampaikan oleh mentor agar dapat mengaplikasikan secara langsung. One note class hampir sama dengan notepad menurut saya. Untuk membuat catatan kecil yang dapat disimpan dan dibagikan pada teman lain. Sedangkan video melalui sway, sebenarnya hampir sama dengan video flash player. Namun cara pembuatannya jauh lebih ringkas dan praktis. 

Pandemi memang memaksa guru untuk mau menggunakan berbagai alternatif pembelajaran selain pembelajaran konvensional dengan tatap muka di sekolah. Meskipun terpaksa pada awalnya, lama-lama menjadi sebuah kebiasaan. Sebut saja penggunaan video conference, streaming YouTube, Instagram ataupun Facebook. Hal ini sekarang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para guru. Banyaknya webinar, pelatihan, workshop, dan sejenisnya yang dilaksanakan melalui video conference, membuat para guru terbiasa dan mengenal lebih dekat aplikasi ini. Akhirnya karena terbiasa, menjadi mudah pula untuk digunakan dan diaplikasikan dalam pembelajaran. 
(Vicon TOT office 365)

Selain itu, pandemi juga membuat kita semakin paham bahwa sumber belajar tidak hanya berasal dari guru yang ada di sekolah saja. TV, radio, Diktat, dan modul yang dipelajari dari rumah dapat dijadikan sumber belajar siswa. Bahkan lingkungan sekitar tempat tinggal siswa, juga dapat dijadikan sumber belajar yang asyik bagi siswa. Siswa akan belajar melalui eksplorasi, inkuiri dan semakin memahami apa saja yang ada di lingkungannya. Tentunya ini dihubungkan dengan materi ajar yang dipelajari siswa. Bagi pengguna daring, siswa akan semakin tahu bahwa dunia maya pun dapat digunakan sebagai sarana belajar. Jadi anak tidak hanya memanfaatkan gawai untuk hiburan semata, melainkan sebagai media untuk belajar. Dengan demikian, kekhawatiran orang tua akan dampak negatif dari gawai dapat sedikit berkurang. Adanya pandemi akan memaksa siswa untuk menggunakan gawai mereka sebagai alat dan sumber untuk belajar.

Daya kreasi memang terkadang muncul dari adanya suatu kondisi yang mendesak dan memaksa. Terpaksa harus melakukan KBM meskipun tidak boleh di sekolah, terpaksa belajar IT meskipun tidak pernah sekalipun memegang PC sebelumnya, terpaksa menyiapkan segala bentuk pembelajaran yang asyik agar anak tidak bosan selama belajar dari rumah, dan berbagai macam keterpaksaan lainnya. Namun, dari keterpaksaan ini menjadikan diri semakin kreatif dan adaptif untuk mampu bertahan di tengah kondisi yang serba susah ini. Dan yang terpenting, dari adanya kondisi ini, guru menjadi mau untuk mengupgrade diri dan kemampuannya untuk menjadikan pendidikan Indonesia jauh lebih baik. Mendidik siswa Indonesia menjadi bibit unggul yang dapat membanggakan bangsa dan negara. 


Komentar

  1. ayo semangat belajar sesuatu hal yg baru

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Mantab SMP 8 SEMARANG. IHT Compliet. Ala bisa karena biasa awalanya dari terpaksa.

    BalasHapus
  4. Benar2 harus melek IT dan selalu belajar ....

    BalasHapus
  5. Kerenbu srmangat kita lawan corona,demi sukses kbm masa pandemi ini.

    BalasHapus
  6. Mantap kegiatan ya....salam literasi

    BalasHapus
  7. Salam literasi ..sukses y bu ..sukses untuk semuanya 🙏🏻

    BalasHapus
  8. Sipp Bu...emang hrs upgrade diri spy gak tertinggal dri yg lain...info nya blh jg...smngat truss...

    BalasHapus
  9. Bagudb...mantab...semangat literasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SECARIK PESAN OM JAY, MENULISLAH !!!

Menulis adalah seni merangkai kata menjadi sebuah kalimat, bagaimana membuat kalimat yang cantik sehingga dapat dilirik pembaca, dan bagaimana tulisan yang dihasilkan berhasil menggugah emosi pembaca. Tidak mudah memang.Menghasilkan suatu karya seni tulisan yang indah butuh banyak pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Tetapi ini bukan hal yang tidak mungkin. Jika ada keinginan belajar, maka segalanya akan menjadi mungkin. Dari belajar menulis yang paling sederhana, cerita pribadi kita yang bisa kita tulis sebagai curahan hati, cerita apapun itu, entah itu penting atau tidak, tetap lah ditulis. Belajar dari banyak membaca karya orang lain. Ini penting untuk memperkaya diksi kita, mengenal gaya-gaya tulisan berbagai macam penulis, dan bisa juga sebagai latihan untuk memancing emosi kita. Selanjutnya belajar dari yang benar-benar pakar nya menulis. Ini harus ada penghubung yang bisa memfasilitasi kita untuk belajar dari para pakar menulis yang handal. Om Jay, founder komunitas sejuta

KIAT MEMBUKUKAN LAPORAN PTK

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan (Wikipedia). Terdapat berbagai macam karya ilmiah, diantaranya hasil seminar atau workshop, laporan penelitian, makalah, artikel atau jurnal penelitian dan lainnya. Skripsi, tesis, dan disertasi pun tergolong jenis karya ilmiah. Apapun tipe penelitian yang dilakukan, baik penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian dan pengembangan (R&D), penelitian kualitatif ataupun penelitian eksperimen, jika dibuat dalam bentuk laporan penelitian maka disebut karya ilmiah. Salah satu jenis laporan penelitian yang sering dibuat oleh pengajar  adalah laporan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas.  Penelitian ini biasanya dilakukan oleh pengajar yang in

T O J T R P : Sukses Menulis Buku bersama Akbar Zainudin

Minggu, 5 April 2020, kami dari kelompok belajar menulis gelombang 8 memulai lagi menimba ilmu secara online dengan narasumber handal. Kali ini bersama bapak Akbar Zainudin seorang Penulis buku best seller Man Jadda Wajada. Sekilas perkenalan dari beliau, beliau  mulai karir menulisnya sejak duduk  di bangku SMA di Gontor dan dilanjutkan pada saat beliau menjadi mahasiswa. Buku pertama beliau, Man Jadda Wajada ditulis tahun 2008, yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia. Hingga sekarang, sudah ada 13 buku yang beliau tulis dan hampir semuanya bertema motivasi. Menurut pak Akbar, terdapat dua tipe naskah yaitu naskah fiksi (novel, cerpen, fabel, dan sebagainya) dan non fiksi (buku motivasi, buku pendidikan, sains, dan sebagainya). Perbedaan dari kedua tipe naskah ini terletak pada bagian-bagiannya yaitu : Naskah Non Fiksi berisi, 1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan. 2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, anal